ANALISIS FAKTOR UNTUK MENGANALISIS VARIABEL PENDUDUK MISKIN

Dian Anggraini, Dani Al Mahkya, Andi Fitriawati, Radot MH Siahaan

Abstract


Data kemiskinan Indonesia umumnya menggunakan pengukuran basic needs approach. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun, BPS membagi kriteria kesejahteraan masyarakat menjadi tiga kelompok berdasarkan kelompok pengeluaran, yaitu 40% kebawah, 40% tengah dan 20% keatas. Kelompok pengeluaran 40% kebawah bisa dikatakan sebagai penduduk miskin. Kelompok inilah yang akan diamati dan dilakukan analisis. Data BPS 10 tahun terakhir menyebutkan bahwa kemiskinan Provinsi Lampung terus mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun 2008 sebesar 22,19% sampai tahun 2018 menjadi 13,14%. Analisis faktor merupakan salah satu teknik untuk mengombinasikan variabel dengan tujuan menciptakan kelompok variabel baru. Analisis faktor sendiri dibagi menjadi dua, yaitu analisis faktor eksploratori dan konfirmatori. Informasi yang diperoleh dari data SUSENAS 2018 akan digunakan dalam analisis dan harapannya variabel baru yang didapatkan dengan analisis faktor eksploratori bisa menyederhanakan variabel yang selama ini digunakan oleh BPS. Berdasarkan hasil analisis faktor eksploratori yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor baru yaitu faktor kebutuhan tambahan dan faktor kebutuhan utama yang terbentuk dari 5 variabel awal bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi kelompok masyarakat dengan kelompok pengeluaran 40% kebawah. Faktor kebutuhan tambahan terdiri dari status kepemilikan rumah sendiri, memakai BPJS dan bisa baca tulis. Sedangkan faktor kebutuhan utama terdiri dari sumber air bersih yang digunakan dan pengeluaran untuk makan.

Abstract

The Poverty data Indonesia usually use the basic needs approach. Based on the national socio economic data (SUSENAS) conducted by the Central Bureau of Statistics (BPS) every year. BPS divide criteria community welfare into three groups based on the expenditure, namely 40% down, 40% middle and 20% above. Level Expenditure group 40 % down can be as poor group. These groups are the ones to be observed and analysis. BPS data for the last 10 years states that poverty in Lampung Province continues to decrease every year from 2008 by 22.19% until 2018 to 13.14%. Factor analysis is one technique for combining variables with the aim of creating a new group of variables. Factor analysis itself is divided exploratory and confirmatory factor analysis. Information obtained from the 2018 SUSENAS data will be used in the analysis and it is hoped that new variables obtained by exploratory factor analysis can simplify the variables that have been used by BPS. Based on the results of exploratory factor analysis that has been carried out, it can be concluded that the new factors, namely the additional needs factor and the main needs factor formed from the 5 initial variables, can be used to describe the condition of community groups with expenditure groups 40% down. The additional needs factor consists of the ownership status of the house itself, using BPJS and being able to read and write. While the main needs factor consists of the source of clean water used and expenditure for food.

Keywords


Analisis Faktor Eksploratori, Kemiskinan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/map.v2i1.1636
Abstract views : 747 times
PDF : 797 times

References


K. Dian, D.M. Tiara, A. Yeftanus. 2018. Analisis Biplot Untuk Pemetaan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia. Biastatistics, vol.12, pp.41-51.

R. Achi. 2019. Model Persamaan Struktural untuk Menganalisis Indikator Kesejahteraan Rumah Tangga. Desimal : Jurnal Matematika. vol.03, pp. 281-288.

Johnson, Richard A & Wichern, Dean W. 2007. Applied Multivariate Statistical Analysis Sixth Edition. Pearson Education, London.

Sharma. S. 1996. Applied Multivariate Analysis. John Wiley and Sons, Inc.

BPS Kabupaten Lampung Tengah. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lampung Tengah”. Gunung Sugih: BPS Kabupaten Lampung Tengah.

BPS Kabupaten Lampung Barat. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lampung Barat”. Liwa : BPS Kabupaten Lampung Barat.

BPS Kabupaten Lampung Timur. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lampung Timur”. Sukadana : BPS Kabupaten Lampung Timur.

BPS Kabupaten Lampung Utara. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lampung Utara”. Kotabumi : BPS Kabupaten Lampung Utara.

BPS Kabupaten Lampung Selatan. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lampung Selatan”. Kalianda : BPS Kabupaten Lampung Selatan.

BPS Kota Bandar Lampung. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Bandar Lampung”. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.

BPS Kota Metro. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Metro”. Metro : BPS Kota Metro.

BPS Kabupaten Pesawaran. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kabupaten Pesawaran”. Gedong Tataan: BPS Kabupaten Pesawaran.

BPS Kabupaten Pringsewu. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pringsewu”. Pringsewu: BPS Kabupaten Pringsewu.

BPS Kabupaten Tanggamus. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tanggamus”. Kota Agung : BPS Kabupaten Tanggamus.

BPS Kabupaten Pesisir Barat. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pesisir Barat”. Liwa : BPS Kabupaten Pesisir Barat.

BPS Kabupaten Mesuji. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mesuji”. Simpang Pematang : BPS Kabupaten Mesuji.

BPS Kabupaten Way Kanan. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Way Kanan”. Blambangan Umpu : BPS Kabupaten Way Kanan.

BPS Kabupaten Tulang Bawang. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tulang Bawang”. Menggala : BPS Kabupaten Tulang Bawang.

BPS Kabupaten Tulang Bawang Barat. 2018. “Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tulang Bawang Barat”. Panaragan Jaya: BPS Kabupaten Tulang Bawang Barat.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Lisensi Creative Commonsis licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.