ESTIMASI CADANGAN KLAIM IBNR MENGGUNAKAN METODE CHAIN-LADDER DAN BORNHUETTER-FERGUSON PADA PRODUK INDEMNITY DI PT. XYZ

Raisha Amini, Yulial Hikmah

Abstract


Klaim IBNR (Incurred But Not Reported) adalah klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Karena belum dilaporkan, maka totalnya diakumulasikan dalam bentuk cadangan dan dianggap sebagai kewajiban bagi perusahaan asuransi karena sudah terjadi. Klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan ini disebabkan oleh keterlambatan atau disebut lag/jarak yang disebabkan oleh berbagai faktor. Setiap produk asuransi memiliki lag yang berbeda-beda. Perusahaan asuransi tidak mempunyai data keterlambatan tersebut sehingga data tersebut dapat dibentuk dari data klaim historis menggunakan run-off triangle. Tujuan dari run-off triangle adalah mengetahui berapa lama yang dibutuhkan dari suatu klaim yang terjadi sampai klaim tersebut dilaporkan. Data klaim historis dalam bentuk run-off triangle disebut sebagai incurred sehingga diperoleh gambaran pengalaman klaim dan data tersebut digunakan untuk mengestimasikan masa depan dengan tujuan untuk mendapatkan estimasi ultimate loss. Estimasi ultimate loss adalah estimasi total klaim jika sudah full terlaporkan. Jika sudah didapatkan estimasi ultimate loss dan incurred, maka selisihnya merupakan cadangan klaim yang sudah terjadi namum belum dilaporkan atau IBNR. Terdapat banyak metode untuk memperhitungkan cadangan klaim IBNR. Beberapa Metode yang dapat digunakan adalah dengan metode Chain-Ladder dan Bornhuetter-Ferguson. Hasil menunjukkan bahwa metode Bornhuetter-Ferguson lebih sesuai pada pehitungan cadangan klaim untuk produk indemnity di PT. XYZ. Hal ini disebabkan oleh data klaim historis di penelitian ini memiliki rata-rata waktu penundaan pelaporan klaim lebih dari dua hingga tiga bulan serta estimasi cadangan klaim dengan metode Bornhuetter-Ferguson menghasilkan cadangan klaim lebih besar dibandingkan dengan metode Chain-Ladder. Oleh karena itu, PT. XYZ akan lebih aman untuk menghindar risiko kekurangan cadangan jika menerapkan metode Bornhuetter-Ferguson dibandingkan dengan metode Chain-Ladder.


Keywords


IBNR, Run-Off Triangel, Chain-Ladder, Bornhuetter-Ferguson, Produk Indemnity

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/map.v4i1.4203
Abstract views : 2101 times
PDF : 879 times

References


R. Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 2012.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27/SEOJK.05/2017. 2017.

G. Taylor, G. McGuire, and A. Greenfield, Loss Reserving: Past, Present, and Future. 2003.

E. H. Marbun, “Analisis Estimasi Cadangan Klaim IBNR (Incurred But Not Reported) untuk Produk Asuransi Kesehatan dengan Metode Klasik Chain Ladder dan Bonrhuetter-Ferguson (Studi Kasus PT. Asuransi GHI),” Universitas Indonesia, 2016.

R. Brown and L. Gottlieb, Introducing to Ratemaking and Loss Reserving for Property and Casualty Insurance. 2007.

R. Verral, “Negative Incremental Claims: Chain Ladder and Their Models,” 1991.

R. Wiser, “Loss Reserving Chapter 3,” 2016.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Lisensi Creative Commonsis licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.