Dari Intoleransi Menuju Kerjasama Lintas Agama: Studi Kasus Masyarakat Muslim

Thaufiq Hidayat

Abstract


The phenomenon of religious intolerance has raised a number of problems that are not beneficial for the preservation of Bhinneka Tunggal Ika. Not only destroying the joints of unity, intolerance is also very sensitive when it comes to religious issues. However, if it refers to the social aspect, it is evident that there are several interfaith collaborations that have helped build the spirit of unity. According to the aforementioned, this paper aims to describe theoretically the portrait of intolerance transformed into interfaith cooperation, especially for Muslims. This research is a literature research using description and interpretation methods in analyzing the problem so that a conclusion can be drawn. The results of this study reveal that the transformation of intolerance into cooperation starts from intolerance to dialogue, arises from the awareness that Islam also emphasizes tolerance towards other groups so as to allow dialogue between religious adherents. Furthermore, the author places the social work dialogue model as the basis for building interfaith cooperation, as was practiced by prophet Muhammad and friends. In the last process, the dialogue continues into cooperation involving all religious adherents, such as preventing drugs, eradicating gambling, fighting alcohol, handling crime, and social support.

Fenomena intoleransi agama telah banyak memunculkan sejumlah persoalan yang tidak menguntungkan bagi kelestarian bhineka tunggal ika. Tidak hanya merusak sendi persatuan, intoleransi sangat sensitif terjadi bila bersinggungan dengan masalah agama. Namun jika merujuk pada aspek sosial, maka akan terlihat beberapa kerjasama lintas agama yang turut mengkontruksi semangat persatuan. Berangkat dari hal tersebut, tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara teoritis potret intoleransi bertransformasi menjadi kerjasama lintas agama khususnya bagi umat Islam. Penelitian ini merupakan riset kepustakaan dengan menggunakan metode deskripsi dan interprestasi dalam menganalisis masalah sehingga ditarik suatu kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini mengungkap bahwa transfomasi intoleransi menuju kerjasama dimulai dari intoleransi ke dialog, muncul dari kesadaran bahwa Islam juga menekankan toleransi terhadap golongan lain sehingga memungkinkan terjadinya dialog antar penganut agama. Selanjutnya penulis menempatkan model dialog kerja sosial sebagai landasan membangun kerjasama lintas agama, seperti yang pernah dipraktikan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat. Pada proses yang terakhir, dialog berlanjut ke kerjasama yang melibatkan seluruh penganut agama seperti penangkalan narkoba, pemberantasan judi, memerangi minuman keras, penanganan kriminal, dan penyantunan sosial.


Keywords


Cooperation; intolerance; religion.



DOI: https://doi.org/10.15548/al-adyan.v2i1.1985
Abstract views : 873 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 443 times

References


Ali, A. M. (1992). Ilmu Perbandingan Agama, Dialog, Dakwah dan Misi. Ilmu Perbandingan Agama Di Indonesia Dan Belanda, 208.

Aliyuddin. (2010).Prinsip-prinsip Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an. Jurnal Ilmu Dakwah, 3(4), 1019. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/idajhs.v5i15.431

Ana, S. & R. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Widya Karya.

Anwar, M. K. (2018). Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia: Perspektif A. Mukti Ali. Jurnal Dakwah, 19(1), 89–107. http://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/article/view/1347

Asshiddiqie, J. (2014). Toleransi dan Intoleransi Beragama di Indonesia. Https://adoc.pub. https://adoc.pub/toleransi-dan-intoleransi-beragama-di-indonesia-pasca-reform.html

Bakar, A. (2015). Konsep Toleransi dan Kebebasan Beragama. Toleransi, 7(2), 123–131. https://doi.org/10.24014/trs.v7i2.1426

Daya, B., Abdullah, A., Agama, D. L., Agama, P., Uin, F., Kalijaga, S., & Tahun, Y. (2010). Agama Dan Dialog. 1–15.

Fahlevi, F. (2021). Ungkap Kasus Pemaksaan Seragam Beratribut Agama, Menag: Kasus di Padang Puncak Gunung Es. Https://www.tribunnews.com. https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/03/ungkap-kasus-pemaksaan-seragam-beratribut-agama-menag-kasus-di-padang-puncak-gunung-es

Fahmi, M. (2013). BAB II TOLERANSI A. Definisi Toleransi. 15–25. http://digilib.uinsby.ac.id/10995/4/bab 2.pdf

Faisal. (2016). Membangun Persepsi Positif Antar Umat Beragama: Belajar dari Padang dan Tanjung Balai. AICIS 2016.

Ghazali, A. M. (2013). Teologi Kerukunan Beragama dalam Islam (Studi Kasus Kerukunan Beragama di Indonesia). Analisis, 13(2), 281–302.

Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia.

Indonesia, C. (2020). LSI: Intoleransi Di Era Jokowi Masih Tinggi. Https://www.cnnindonesia.com. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191103183341-32-445250/lsi-intoleransi-di-era-jokowi-masih-tinggi

Institute, S. (2019). Indeks Kinerja HAM 2019 | Setara Institute,. Https://setara-Institute.org. https://setara-institute.org/indeks-kinerja-ham-2019

Ismardi, A. (2014). Meredam Konflik dalam Upaya Harmonisasi Antar Umat Beragama. Toleransi: Media Komunikasi Umat Bergama, 6(2), 200–222.

Jabbar, A. A. (2019). UKP-DKAAP Tekankan Pentingnya Kerjasama Antar Agama. Madaninews.id. https://www.madaninews.id/5921/ukp-dkaap-tekankan-pentingnya-kerjasama-antar-agama.html

Jalaludin. (2001). Islam Humanis. Moyo Segoro Agung.

Kaelan. (2005). Metodologi Kualitatif Bidang Filsafat. Pramadina.

Madjid, N. (2004). Fiqh Lintas Agama. Paramadina.

Muharam, R. S. (2020). Membangun Toleransi Umat Beragama di Indonesia Berdasarkan Konsep Deklarasi Kairo. Jurnal HAM, 11(2), 269. https://doi.org/10.30641/ham.2020.11.269-283

Nurdin, A. (2006). Quranic Society. Erlangga.

Procter, P. (2001). Cambridge international dictionary of English. Cambridge University.

Rahmana, Z. S. (2018). Resolusi Konflik Sosial Keagamaan Di Kota Bandung. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 2(2), 162–173. https://doi.org/10.15575/rjsalb.v2i2.3105

SETARA Institute for Democracy and Peace. (2018). Indeks kota toleran. 1–13.

Shihab, Q. (2012). Tafsir al-Misbah vol.3. Lentera Hati.

Supriadi, E., Ajib, G., & Sugiarso, S. (2020). Intoleransi dan Radikalisme Agama : Konstruk LSM tentang Program Deradikalisasi. JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo), 4(1), 53–72. https://doi.org/10.21580/jsw.2020.4.1.4544

UIN Jakarta, P. (2021). Kebinekaan di Menara Gading : Toleransi Beragama di Perguruan Tinggi. Ringkasan Hasil Survei Nasional, 5.

Yasir, M. (2014). Makna Toleransi dalam Al-Quran. Jurnal Ushuluddin, 22(2), 171. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24014/jush.v22i2.734

Yunus, F. M. (2014). Konflik Agama di Indonesia Problem dan Solusi Pemecahannya. Substantia, 16(4), 217–228. http://substantiajurnal.org.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Al-Adyan: Journal of Religious Studies

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Departement Religious Studies of The Faculty Ushuluddin and Religious Studies State Islamic University Imam Bonjol Padang
Jl. M. Yunus No. 1, Lubuk Lintah, Kuranji. 
Kota Padang, Sumatera Barat 25153
E-mail: al-adyan@uinib.ac.id


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.