Welcome To Death: Islamic And Catholic Perspectives

Khoirun Nisa, Abdul Karim Nasution, Nugroho Nugroho

Abstract


Death is one of the eschatological arenas in religions including Islam and Catholicism. Various things are done in preparation for welcoming death. This study was conducted to show how the two religions prepare their respective people to face it. This research relies on books and journals that examine the research topic from an Islamic and Catholic perspective. This research shows that in Islam, a good death is called husnul khatimah, namely dying in a state of being Muslim and doing good. For that, a Muslim must repent, maintain monotheism, keep the five daily prayers, pay zakat, fast in the month of Ramadan, make the pilgrimage if they are well-to-do, do what is required by religion and stay away from what is forbidden, have a noble character, guard the tongue. Meanwhile, according to Catholicism, human death is the result of human sin, good sinythat occurred as a result of the fall of the first human (Adam) as well as the sins committed by every human in the world. Therefore Catholicism teaches that prepare the kids to live independently, have character and education the good one; keep the way life and healthy so as not to bother children; financial preparation both for myself and children, keep the testimony alive, and have social relations good; inherent value and noble traditions in children and grandchildren.

Kematian adalah salah satu arena eskatologis dalam agama-agama termasuk dalam Islam dan Katolik. Berbagai hal dilakukan sebagai persiapan untuk menyambut kematian. Studi ini dilakukan untuk memperlihatkan bagaimana kedua agama mempersiapkan umat masing-masing dalam menghadapinya. Penelitian ini bertumpu pada buku-buku dan jurnal yang mengkaji topik penelitian dimaksud dari perspektif Islam dan Katolik. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Islam, kematian yang baik itu disebut dengan husnul khatimah yaitu mati dalam keadaan beragama Islam dan berbuat kebaikan. Untuk itu seorang muslim harus banyak bertaubat, menjaga tauhid, menjaga salat lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa di bulan ramadhan, berhaji jika mampu, mengerjakan apa-apa yang telah diwajibkan oleh agama dan menjauhi yang dilarang, berakhlak mulia, menjaga lisan. Sedangkan menurut Katolik kematian manusia merupakan akibat dosa manusia, baik dosay yang terjadi akibat kejatuhan manusia pertama (Adam) maupun dosa yang dilakukan oleh setiap manusia di dunia. Untuk itu agama Katolik mengajarkan agar menyiapkan anak-anak hidup mandiri, memiliki karakter dan pendidikan yang baik;  menjaga cara hidup dan kesehatan agar tidak merepotkan anak-anak; menyiapkan finansial baik untuk diri sendiri maupun untuk anak-anak; menjaga kesaksian hidup, dan memiliki  relasi sosial yang baik; mewariskan nilai dan tradisi luhur pada anak dan cucu.


Keywords


Catholicism; Concept of Death; Death Preparation; Islam.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/al-adyan.v2i2.3401
Abstract views : 403 times
PDF : 501 times

References


Abdulah, A. (1991). Aqidah Landasan Pokok Membina Umat. Jakarta: Al-Himah.

Ali, S. (2002). Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hidayat, K. (2010). Psikologi Kematian. Jakarta: Wisdom.

Indonesian Bible Society. (1995). Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta: LAI.

Indonesian Bible Society. (2017a). Terjemahaan Baru dari Alkitab. Jakarta: Indonesian Bible Society.

Indonesian Bible Society. (2017b). Alkitab Perjanjian Lama. Jakarta: Indonesian Bible Society.

Januarto, A. (2019). Kematian Adalah Kehidupan : Metafora Konseptual Kematian dalam Islam di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra, 9(6), 28.

Karim, A. (2015). Makna Kematian Dalam Perspektif Tasawuf. ESOTERIK, 1(1), 21–46.

Kathir, I. (1999). Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim. Darun Thayyibah: An-Nasyar wa at-Tauzi.

Kelen, D., & Nusa, S. (2019). Paham dan Upacara Kematian dalam Agama Marapu sebagai Wadah Evangelisasi Iman Kristiani di Sumba-Nusa Tenggara Timur. Jurnal Edukasi Sumba, 3(2), 92–105. https://doi.org/10.53395/jes.v3i2.54

Ma’luf, L. (2008). al-Munjid fī al-Lughah wa al-Aʻlām. Beirut: Dar al Masyriq.

Murad, M. (2016). Saat Malaikat Maut Menjemput Orang-Orang Shaleh, Jakarta: Al-Kautsar Library.

Shihab, M. Q. (2011). Membumikan Al-Qur'an. Jakarta: Azzam Library.

Shihab, M. Q. (2013). Kematian adalah Nikmat. Tangerang: Lantern of the Heart.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Al-Adyan: Journal of Religious Studies

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Departement Religious Studies of The Faculty Ushuluddin and Religious Studies State Islamic University Imam Bonjol Padang
Jl. M. Yunus No. 1, Lubuk Lintah, Kuranji. 
Kota Padang, Sumatera Barat 25153
E-mail: al-adyan@uinib.ac.id


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.