Kerukunan Beragama Dalam Lensa Pengalaman Keagamaan Versi Joachim Wach

Taufik Hidayatulloh, Theguh Saumantri

Abstract


Religious harmony in Indonesia is a complex phenomenon that involves understanding and religious experiences from various traditions and beliefs. In the thought of Joachim Wach, religious experiences play a crucial role in shaping individual religious identity and providing a foundation for beliefs and religious practices. This research aims to analyze Joachim Wach’s thoughts on religious experiences and their relevance to religious harmony in Indonesia. The study employs a qualitative approach, analyzing primary sources from Joachim Wach’s works and related research. The findings of this research indicate that Joachim Wach’s ideas have contributed to understanding and strengthening religious harmony in Indonesia. In his thinking, Wach identifies three forms of religious experience: through thought, action, and fellowship. Additionally, Wach develops the concept of the “sacred canopy,” which refers to how religion can serve as a framework or framework that provides meaning and significance in human life. Through the concept of “sacred canopy” and understanding of tolerance, society can better understand other religions and strengthen the positive values of each religion.

Kerukunan beragama di Indonesia merupakan fenomena kompleks yang melibatkan pemahaman dan pengalaman keagamaan dari berbagai tradisi dan keyakinan. Dalam pemikiran Joachim Wach, pengalaman keagamaan memiliki peran penting dalam membentuk identitas keagamaan individu dan memberikan landasan bagi keyakinan dan praktik agama yang dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran Joachim Wach tentang pengalaman keagamaan dan relevansinya dengan kerukunan beragama di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis sumber-sumber primer dari karya-karya Joachim Wach dan penelitian terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemikiran Joachim Wach telah memberikan kontribusi dalam memahami dan memperkuat kerukunan beragama di Indonesia. Dalam pemikirannya, Wach mengidentifikasi tiga bentuk ekspresi pengalaman keagamaan, yaitu dalam bentuk pemikiran, perbuatan, dan persekutuan. Selain itu, Wach mengembangkan konsep “sacred canopy” yaitu konsep tentang bagaimana agama dapat menjadi sebuah kerangka atau bingkai yang memberikan arti dan makna dalam hidup manusia. Melalui konsep “sacred canopy” dan pemahaman tentang toleransi, masyarakat dapat memahami agama lain dengan lebih baik dan memperkuat nilai-nilai yang positif dari setiap agama.

Keywords


Religious Experience; Religious Harmony; Tolerance.



DOI: https://doi.org/10.15548/al-adyan.v4i1.5876
Abstract views : 404 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 264 times

References


Abror. 2020. “Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi.” RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam 1 (2): 137–48.

Anwar, Saeful. 2001. “Pemikiran Keagamaan Joachim Wach Dalam Perspektif Filsafat Ilmu Al-Gazali.” ALQALAM 18 (88–89): 165.

Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Berger, Arthur Asa. 2015. Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Bustamam, Ridwan. 2017. “Eksplorasi Dan Digitalisasi Manuskrip Keagamaan: Pengalaman Di Minangkabau.” Jurnal Lektur Keagamaan 15 (2): 446.

Georgia, Robert T. 1992. “Joachim Wach And The Study Of Religion: A Comparative Approach.” Religious Education 87 (2): 299–318.

Hamali, Syaiful. 2018. “Agama Dalam Perspektif Sosiologis.” Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 12 (2): 86–105.

Husaini, Adian. 2015. Kerukunan Antar Umat Beragama. Jakarta: Gema Insani Press.

J. Kitagawa, Gregory D. Alles. 1988. Essays in the History of Religions. New York: Macmillan Publishing Company.

Kahmad, Dadang. 2010. Sosiologi Agama. Bandung: Rosdakarya.

Kitagawa, J. M. 1995. “Bibliography of Joachim Wach (1922-55).” The Journal of Religion 37 (3): 185–88.

Kitagawa, Joseph M. 1957. “Joachim Wach and Sociology of Religion.” The Journal of Religion 37 (3): 174–84.

Kozlova, I. L. 2015. “Sociology of Religion by Joachim Wach.” Moscow State University Bulletin. Series 18. Sociology and Political Science, no. 4 (January): 183–200.

Kurniawan, Akhmad Syarief. 2013. “Membangun Semangat Keharmonisan Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia.” Akademika : Jurnal Pemikiran Islam 18 (2).

Lukito, Daniel Lucas. 2012. “Eksklusivisme, Inklusivisme, Pluralisme, Dan Dialog Antar Agama.” Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan 13 (2): 251–79.

Luthfiyah, Luthfiyah, and Ruslan Ruslan. 2018. “Studi Islam Dalam Era Pluralitas Agama Dengan Pendekatan Sosiologi.” JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan) 2 (3).

Muzzammil, Faisal. 2022. “Pengalaman Keagamaan Masyarakat Industri: Studi Pada Karyawan PT Indorama Synthetics Tbk Purwakarta.” Definisi: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora 1 (1).

Nasution, Latip Kahpi. 2019. “Peran Media Sosial Dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama.” Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam 13 (2).

Nasution, Nila Fadilah. 2022. “Hubungan Filsafat Agama Dan Moderasi.” Jurnal Penelitian Multidisiplin 1 (2).

Novalina, Martina, Grant Nixon, Erastus Sabdono, Sonny Eli Zaluchu, and Eliza Christabella Phuanerys. 2021. “Nostra Aetate: Sebuah Alternatif Menuju Keharmonisan Di Tengah Suburnya Intoleransi Dan Diskriminasi.” KURIOS 7 (2).

Peter L. Berger. 1967. The Sacred Canopy: Elements of a Sociological Theory of Religion. New York: HarperCollins Publishers.

Pujiastuti, Triyani. 2017. “Konsep Pengalaman Keagamaan Joachim Wach.” Jurnal Ilmiah Syi’ar 17 (2): 63.

Saumantri, Theguh. 2022a. “Konstruksi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Perspektif Filsafat Agama.” Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 24 (2): 164–80.

Saumantri, Theguh. 2022b. “The Dialectic of Islam Nusantara and Its Contribution To The Development of Religious Moderation In Indonesia.” Fokus: Jurnal Kajian Keislaman Dan Kemasyarakatan 7 (1): 57–67.

Saumantri, Theguh. 2022c. “The Harmonization of Religion and The State : A Study of The Indonesia Context.” Syekh Nurjati: Jurnal Studi Sosial Keagamaan 1 (1): 1–15.

Suadi, Amran. 2022. Filsafat Agama, Budi Pekerti, Dan Toleransi (Nilai-Nilai Moderasi Beragama). Jakarta: Kencana.

Syamaun, Syukri. 2019. “Pengaruh Budaya Terhadap Sikap Dan Perilaku Keberagamaan.” At-Taujih : Bimbingan Dan Konseling Islam 2 (2): 81.

Tobroni, Isomudin, Asrori. 2021. “Kajian Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Sosiologi Dan Antropologi.” Tadarus: Jurnal Pendidikan Islam 10 (2).

Umar, Nasaruddin. 2021. Islam Nusantara: Jalan Panjang Moderasi Beragama Di Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Wach, Joachim. 1951. Types of Religious Experience: Christian and Non-Christian. New York: The Macmillan Company.

Wach, Joachim. 1954a. Sacred Dance: A Study in Comparative Folklore and Religion. Bloomington: Indiana University Press.

Wach, Joachim.1954b. The Sociology of Religion. Chicago: The University of Chicago Press.

Wach, Joachim.1962. “Master and Disciple: Two Religio-Sociological Studies.” The Journal of Religion 42 (1): 1–21.

Wach, Joachim.1975. The Comparative Study of Religions. London: University Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Al-Adyan: Journal of Religious Studies

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Departement Religious Studies of The Faculty Ushuluddin and Religious Studies State Islamic University Imam Bonjol Padang
Jl. M. Yunus No. 1, Lubuk Lintah, Kuranji. 
Kota Padang, Sumatera Barat 25153
E-mail: al-adyan@uinib.ac.id


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.