Right of Religious Freedom and Belief (Case Studi Al-Zaytun Islamic Boarding School in Indramayu)

Martalia Martalia, Anjali Sabna

Abstract


 

Freedom of religion and belief is a reality of life, where everyone is free to choose their religion or belief. However, this remains an unresolved issue in Indonesia. This article aims to examine the application and boundaries of the internal and external forums regarding freedom of religion and belief in Indonesia, highlighting the case of Al-Zaytun Islamic boarding school. The research employs a literature review method, followed by descriptive analysis of related studies. The findings indicate potential discrepancies in the implementation with principles outlined in internationally ratified covenants by Indonesia. Referring to the provisions of the International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR), there exists freedom within internal and external forums. The internal forum pertains to the realm within an individual's mind or consciousness, acknowledging personal beliefs and religion as internal matters. Meanwhile, the external forum represents a dimension where freedom is manifested in actions and practiced collectively with others or in public spaces. Ratification by the state aims to uphold human rights and ensure fair legal protection for every individual.

Kebebasan beragama dan berkeyakinan merupakan realitas kehidupan, dan setiap orang bebas memilih agama atau keyakinannya. Namun, ini masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk melihat penerapan serta batasan forum internum dan eksternum tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia dengan menyoroti kasus Pondok pesantren Al-Zaytun. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode literature review yang kemudian dianalisis secara deskriptif melalui data kajian yang berkaitan. Hasil studi ini menunjukkan dari kasus yang terjadi pada pondok pesantren Al-Zaytun, adanya potensi ketidaksesuaian penerapan dengan prinsip-prinsip yang diatur dalam kovenan internasional yang telah di ratifikasi oleh Negara Indonesia. Merujuk pada ketetapan Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (KIHSP) terdapat kebebasan dalam forum internal dan eksternal. Forum internal berada pada ruang yang ada dalam pikiran atau kesadaran individu. Forum ini mengakui keyakinan, dan agama yang merupakan urusan internal sifat pribadi seseorang. Sementara Forum eksternal merupakan suatu dimensi di mana kebebasan telah diwujudkan dalam tindakan dan dilaksanakan bersama-sama dengan orang lain atau di ruang publik. Pengesahan dari negara ini bertujuan untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia serta perlindungan hukum yang adil bagi setiap individu. 


Keywords


Religious Freeedom and Belief; Al-Zaytun Islamic Boarding School; International Covenant.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/al-adyan.v5i1.8586
Abstract views : 36 times
PDF : 13 times

References


Amirullah. (2023). Bobrok Panji Gumilang Satu Per Satu Terbongkar, Eks Orang Dalam Ini Sebut Ada Pelecehan di Al Zaytun, Serambinews.

Fadly. (2023). Gawat! Rocky Gerung Beberkan Isu Kontroversi Ponpes Al Zaytun Indramayu, Cawe-Cawe Politik Berkedok Agama, Sumeks.co.

Habermas, J. (2006). Religion in The Public Sphere. European Journal of Philosophy, 4(1).

Haeruniswah. (2023). Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu: Menggali Potensi, Mendidik Generasi Berkarakter, dan Mengajarkan Agama yang Menyimpang, Media Mahasiswa Indonesia.

International Covenant on Civil and Political Rights, (1966).

Kemenag. (2012). Al Zaytun Bukan Sarana Pendidikan Radikal.

Konstitusi, M. (2009). Ringkasan Permohonan Perkara. 1, 1–4.

Latipah. (2017). Batasan Kebebasan Beragama. 1, 33–34.

Manese, R. M. (2021). Pembatasan Kebebasan Beragama Dan Berkeyakinan Di Indonesia Serta Implikasinya. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 8(1), 85–107. https://doi.org/10.33550/sd.v8i1.209

Manfred Nowak. (2005). U.N Covenan on Civil and Political Rights CCPR Commentry. N.P Engel.

Nainggolan, Y. A. . (2021). Hak Atas Kebebasan Beragama dan/atau Berkeyakinan: Forum Internum dan Forum Eksternum. Jurnal Hak Asasi Manusia, 6(6), 68–83. https://doi.org/10.58823/jham.v6i6.56

Nasution, A. R. (2018). Kebebasan Beragama Dalam Tinjauan Hak Asasi Manusia. Jurnal Hukum Responsif, 6(6), 67–92.

Pratiwi, C. S. (2012). The Permissible Scope of Legal Limitation on Freedom of Religion or Belief (FoRB) And Freedom of Expression (FoE) Under International Human Rights Law (IHRL): The study of Blasphemy Cases in Indonesia. Asian Journal of Comparative Law, 7(1), 1–53. https://doi.org/10.1515/1932-0205.1391

Putra, D. M. (2019). Perlindungan Hak Kebebasan Beragama Dan Berkeyakinan Di Indonesia Menurut Universal Declaration Of Human Rights Tahun 1948. Universitas Islam Riau.

Rahmat, I. (2021). Jaminan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia. Jurnal Hak Asasi Manusia, 11(11), 1–33. https://doi.org/10.58823/jham.v11i11.86

Saraswati, A. A. . N. (2020). Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia: Perspektif Filosofis, Hukum dan Politik. In Intrans Publishing.

Sinambela, N. M. (2023). MUI beri rekomendasi terkait Ponpes Al-Zaytun. Antara.

Situmorang, V. H. (2019). Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari Hak Asasi Manusia. Jurnal HAM, 10(1), 57. https://doi.org/10.30641/ham.2019.10.57-67

Sumaryanto, T. O. (2012). Kesalahan Konsep Antara Kebebasan Beragama Dan Penistaan Agama Dalam Ruang Publik Indonesia. Jurnal Indo-Islamika, 2(2), 245–271. https://doi.org/10.15408/idi.v2i2.1177

Syahira, S. (2023). Pesantren Al-Zaytun Polemik dan Kontroversi Yang Terjadi.

Tabroni, R. (2019). Sistem Pendidikan Satu Pipa Ma’Had Al-Zaytun Indramayu. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 13(2), 351–368. https://doi.org/10.21043/edukasia.v13i2.3580

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005. (2005). Pengesahan International Covenant On Civil And Political Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik). 1, 1–29.

Yunazwardi, M. I., & Nabila, A. (2021). Implementasi Norma Internasional mengenai Kebebasan Beragama. Indonesian Perspective, 6(1), 1–21.

Zulhidayat, M. (2021). Ambiguitas Hak Konstitusional Kebebasan Beragama Dan Berkeyakinan Di Indonesia Dalam Perspektif Ius Constitutum. 1(2), 16–29.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Martalia Martalia, Anjali Sabna

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Departement Religious Studies of The Faculty Ushuluddin and Religious Studies State Islamic University Imam Bonjol Padang
Jl. M. Yunus No. 1, Lubuk Lintah, Kuranji. 
Kota Padang, Sumatera Barat 25153
E-mail: al-adyan@uinib.ac.id


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.