Peran Da’i dalam Mengatasi Hoax di Indonesia (Studi Kasus Teknik Penyampaian dan Content Dakwah Ustadz Hanan Attaki Mengenai Hoax)

Novita Ayu Febriana

Abstract


Masalah hoax masih menjadi masalah yang kerap kali diperbincangkan di Indonesia, terutama di era berkembangnya era teknologi komunikasi dan social media dari berbagai platform. Hoax atau yang bisa disebut juga berita yang belum jelas kebenarannya menurut survey mengungkapkan bahwa dari 1.146 responden, 44,3% diantaranya menerima berita hoax setiap hari dan 17,2% menerima lebih dari satu kali dalam sehari[1]. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mastel (2017) menyebutkan bahwa saluran yang banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah situs web, sebesar 34,90%, aplikasi chatting (Whatsapp, Line, Telegram) sebesar 62,80%, dan melalui media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dan Path) yang merupakan media terbanyak digunakan yaitu mencapai 92,40%[2]. Dalam kondisi saat ini saja saat Indonesia  sedang krisis akibat pandemi yang sedang melanda yaitu covid 19, sudah ada sebanyak 474 isu hoaks per 8 April 2020 yang disebarkan di 1.125 platform digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube (Kominfo,2020). Ajaran islam sendiri mengajarkan pada umatnya bahwa haruslah berkata jujur, kebenaran dan menyebarkan berita kebohongan merupakan kedosaan besar. Pendakwah sendiri secara umum menjadi perantara atau penyampai pesan islam tersebut agar masyarakat terliterasi dari adanya berita hoax seperti yang dilakukan oleh salah satu pendakwah muda yang mendapat julukan “ustad gaul” yang bahkan menyampaikan materi dakwah khusus mengenai hoax dan berbagai penyikapannya. Dari content – content tersebut yang disampaikan dalam bentuk ceramah, banyak di respon positif dan mendapatkan antusiasme dari kalangan generasi millennial yang sepakat dengan pesan dakwah yang dibawakan oleh Ustadz Hanan Attaki tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tekhnik penyampaian ceramah yang digunakan oleh Ustadz Hanan Attaki.Lc, dan juga apa saja content dakwahnya sehingga ini memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah hoax yang terjadi spesifiknya di kalangan sasaran dakwahnya yaitu generasi milenial. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan tekhnik analisis content dan semiotika dengan hasil bahwa peran da’i sangat membawa pengaruh besar kepada generasi saat ini sebagai pembimbing, pengarah serta contoh dalam mengatasi masalah hoax ini, dan dengan tekhnik penyampaian yang disesuaikan dengan bahasa sasaran dakwahnya, materi ini mampu diterima dan mendapatkan respon positif dari mad’u nya.

[1] Jurnal Pekommas, Puslitbang Aplikasi Informatika dan Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

[2] Ibid


Keywords


Peran Da’i, Dakwah untuk hoax, masalah hoax, tekhnik ceramah, pesan dakwah.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/al-hikmah.v8i1.2417
Abstract views : 699 times
PDF : 355 times

References


Abdulloh, Dzikron (1989). Metodologi Dakwah. Semarang : IAIN Walisongo

Asep Muhyiddin Dan Agus Ahmad Safei (2002), Metode Pengembangan Dakwah, Cet.1, Bandung: Pustaka Setia.

Jum’ah Amin Abdul Aziz (2015), Fiqh dakwah : Studi Atas Berbagai Prinsip dan Kaidah yang Harus Dijadikan Acuan dalam Dakwah Islamiyah, Solo : Era Adicitra Intermedia.

Moh. Ali Aziz (2016), Ilmu Dakwah, Cet. ke 5, Jakarta: Prenada Media.

Munir, Wahyu Ilahi (2009). Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana

Rakhmat, Jalaludin (1999), Retorika Modern, Bandung: Rosda.

Wahidin Saputra (2011), Pengantar Ilmu Dakwah, Cet. 1, Jakarta ; Raja Grafindo Persada.

Zaedan, Abdul Karim (1983). Ushulud Dakwah : terj.H.M Asnawi Syukur, Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Jakarta: Media Dakwah.

Jurnal Pekommas, Vol. 3 No. 1, 2018, Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya Oleh Christiany Juditha, Puslitbang Aplikasi Informatika dan Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Imam Bonjol Padang
Jl. Prof. Mahmud Yunus No.1, Lubuk Lintah, Kuranji. 
Kota Padang, Sumatera Barat, 25153




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.