KEPEMIMPINAN AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR MUKTAZILAH MENURUT QADHI ABDUL JABBAR

zilfaroni zilfaroni

Abstract


Amar Ma'ruf Nahi Munkar adalah salah satu ajaran pokok Muktazilah, golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang bersifat filosofis dibandingkan dari pembahasan yang dibawa oleh kaum Khawarij, Murjiah dan bahkan ahl al-Sunnah wa aljama'ah. Dalam pembahasan, kaum Muktazilah banyak menggunakan akal dalam memahami nash, bukan kemampuan akal melampaui wahyu, sehingga mereka diberi nama kaum rasionalis Islam, selanjutnya disebut Islam Rasional. Ajaran Islam rasional terhimpun dalam sebutan al-Ushul al-Khamsah (lima ajaran pokok), yaitu; al-Tauhid, al-adl, al-Wa'ad al-Wa'id al-Manzilat al-Manzilatain dan al-am bi al-Ma'ruf wa al-Nahi an al-Munkar. Kelima ajaran ini disusun dan diuraikan secara sistematis oleh Abdul Jabar dalam Kitabnya Syarh al-Ushul al-Khamsah dan al-Mughni Abwab al-Tauhid wa al‘ Adl. Menurut Islam rasional ajaran kelima ini wajib ditaati dan dilaksanakan oleh semua orang muslim, sekalipun dilakukan dengan hati, lisan dan kalau perlu dengan kekerasan. Rasionalitas mereka telah membawa pengaruh yang cukup besar terutama bagi pengembangan pemikiran ke-Islaman dalam segala bidang dan pengaruh ajarannya itu tidak hanya di dunia Islam, akan tetapi juga ke dunia barat melalui renaissance.

Keywords


Kepemimpinan; Amar; Maruf; Munkar

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/jmd.v0i0.1055
Abstract views : 771 times
PDF : 258 times

References


Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, Jilid III, Maktabat alNahdhat al-Mishriyat, Al-Qahirat,1963.

Vide, Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Universitas Indonesia Press, 1990.

Mahmud bin Umar al-Zamakhsyari (selanjutnya disebut al-Zamakhsyari), al-Kasysyaf an Haqaiq al-Tanzil wa'uyun al-Aqwal fi wujuh al-Ta'wil, Mushtafa al-Bab al-Halabiy wa aluladuh, Jilid I, 1972.

Albert Nashir Nawir, Falsafah alMu'tazilah, jilid II, Matba'at alRabithat, 1951,

Aristoteles, The Politics, disunting oleh Ernest Barker, Oxford Universitas Press, Oxford, 1973.

William Ebenstein, Great Political Thinkers, Holt, Rinehart and Wiston, New York, 1969.

Mumtaz Ahmad (ed), Teori Politik Islam, Mizan, Bandung, 1993, Sayuti Pulungan, Fiqh Siyasah, ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK), Jakarta, 1994.

Ali Sami al-Nasyar, Nasyaatu al-Fikr alfalsafati fi al-Islam, Juz I, Dar alMa'arif, Al-Qahirat, 1977.

Abdul Hamid al-Bilali, Perintah Nahi Munkar, bagaimana melaksanakannya (terj. Abu Fahmi) Gema Insani Press, Jakarta, 1993.

Ahmad Azhar Basyir, Refleksi atas persoalan Keislaman, seputar filsafat, hukum, politik dan ekonomi, Mizan, Bandung. 1993.

Qadhi Abdul Jabbar, al-Mughniy Fi abwab al-Tauhid wa al-'Adl fi al-Imamat, Tahqiq, Abdul al-Halim Mahmud, Juz XX, bag. 1, Dar al-Mishtiyat li al-Ta'lif wa al-Tarjamah, Mesir.

Yusuf Qardhawi, Syari'at al-Islam Shalihatu li al-tatbiqi fi Khulli zaman wa makan, Dar al-Shahwah li al-Nasyar al-Qahirah, 1393. Ali Abd. Al-Raziq, Al-Islam wa Ushul alhukm, Syirkah Mushaman, Mesir, 1925.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Al Imam: Jurnal Manajemen Dakwah