Paradigma Teori Bimbingan Religi Islami

Sugandi Miharja

Abstract


Studi ini memiliki tiga tujuan penelitian. Pertama, merumuskan kedudukan dan aspek paradigmatik dalam struktur teori keimuan. Kedua, memetakan hubungan paradigma dengan teori keilmuan religi. Ketiga, menegaskan paradigma psikologis islamis yang melandasi teori keilmuan konseling Islam. Metode penelitian menggunakan teknik kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bentangan konsepsi yang abstrak dan realistis tentang paradigma teori keilmuan bimbingan religi. Pertama kedudukan paradigma dalam struktur teori keilmuan mengacu pada paradigma yang terpolakan dengan kerangka, model, sampel yang legitimid dan terdefinitisikan; aspek paradigma mencakup representasi, hasil analisis teori, prosedur analitis, metodologi penelitian, konsep, masalah yang diteliti, model, asumsi dasar, nilai, atau etos. Kedua, hubungan paradigma dengan teori keilmuan religi sebagai landasan menyusun keilmuan yang kontemporer religious yang tidak statis, berkembang dalam perbaikan menuju pemahaman dan pengamalan agama. Ketiga, paradigma psikologis Islamis dalam melandasi teori keilmuan konseling Islam mengikuti jalur epistemologi struktural-filosofis-teologis secara ilahiyah maupun nabawiyah.

 


Keywords


Paradigma, teori keilmuan, bimbingan religi

Full Text:

XML PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/jbki.v13i1.3983
Abstract views : 445 times
XML : 124 times PDF : 436 times

References


Abdillah, M. (2003). Dialektika Hukum Islam dan Perubahan Sosial: Sebuah Refleksi Sosiologis atas Pemikiran Ibn Qayyim al-Jauziyyah. Surakarta: Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Abdullah, A. (1996). Studi Agama: Normativitas atau Historisitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abid, I. U. dan N. (2015). Pemikiran Thomas Kuhn Dan Relevansinya Terhadap Keilmuan Islam. Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, 3(2), 249–276.

Acikgence, A. (1996). “The Framework for A history of Islamic Philosophy.” Al- Shajarah, Journal of The International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC), 1(1–6), 1–15.

Almas, A. F. (2018). Sumbangan Paradigma Thomas S. Kuhn dalam Ilmu Dan Pendidikan (Penerapan Metode Problem Based Learning dan Discovery Learning). Jurnal At-Tarbawi, 3(1), 89–106.

Baiquni, A. (1996). Al-Qur‟an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa

Bakhtiar, A. (2010). Filsafat Agama. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Capra, F. (2000). Titik Balik Peradaban. Yogyakarta: Bentang

Dronen, T. S. (2006). Scientific revolution and religious conversion: A closer look at Thomas Kuhn’s theory of paradigm-shift. Method and Theory in the Study of Religion, 18(3), 232–253.

Goleman, Daniel.(1999). Kecerdasan Emosional. Jakarata: PT. Gramedia

Hasbullah, M. (2000). Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Pustaka Cidesindo.

Heddy Shri Ahimsa Putra. (2019). Paradigma Prefetik Islam: Efistemologi etos dan model. Yogya: UGM Press.

Iskandar, Yul. (2000). Tingkatkan IQ Anda. Jakarta. Yayasan Dharma Graha.

Jena, Y. (2012). Thomas Kuhn Tentang Perkembangan Sains Dan Kritik Larry Laudan. Jurnal Melintas, Department of Ethics/Philosophy, Atma Jaya Catholic University Jakarta, Indonesia, 28(2), 161–181.

Kusnawan, 2002. Kaifiyat Mujadalah: Metode Dakwah Berbasis Argumentasi. Jounal.uinsgd.ac.id.

Madjid, N. (1999). “Masalah Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi Umum,” dalam Fuaduddin&Cik Hasan Bisri (ed.), Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Meyers, et al (2020). Parents’ Use of Technologies for Health Management: A Health Literacy Perspective. Academic Pediatrics.

Murabbi, A. (2014). Revolusi Ilmiah Thomas Samuel Khun (1922-1996) Dan Relevansinya Bagi Kajian Keislaman. Jurnal Mu’ammar Zayn Qadafy, 1(1), 47–59.

Nurkhalis. (2012). “Konstruksi Teori Paradigma Thomas S. Khun.” Jurnal Ushuluddin, Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry, XI(2), 83.

Orman, T. F. (2016). “Paradigm as a Central Concept in Thomas Kuhn’s Thought.” International Journal of Humanities and Social Science, 6(10), 47–52.

Qardhawi, Yusuf. (1999). Al-Qur‟an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan. Bandung: Penerbit Mizan.

Ritzer, G. (2004). Sosiologi Pengetahuan Berparadigma Ganda, terj. Alimandan (cet. 5). Jakarta: Rajawali Press.

Riyanto, W. F. (2011). Filsafat Ilmu Integral (FIT). Yogyakarta: Integrasi Interkoneksi Press.

Sardar, Ziauddin. (2002). Thomas Kuhn dan Perang Ilmu. Yogyakarta: Jendela.

Shihab, Q. (2000). Wawasan Al-Qur‟an. Bandung: Mizan.

Suriasumantri, J. S. (1999). Ilmu dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakikat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Upe, D. A. (2010). Asas-Asas Multiple Researches: Dari Nornam K.Denzim hingga John W. Creswell dan Penerapannya. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana.

Walker, T. C. (2010). The perils of paradigm mentalities: Revisiting Kuhn, Lakatos, and Popper. Perspectives on Politics, 8(2), 433–451.

Zohar, Danah & Marshall, Ian. (2001). SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan.

Zubaedi, D. (2007). Filsafat Barat: dari Logika Baru Rene Descartes hingga Revolusi Sains ala Thomas Kuhn. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.