Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad
<p>Al Irsyad: Jurnal Ilmiah Dakwah dan Konseling Islam diterbitkan oleh jurusan Bimbingan Kon seling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komukasi UIN Imam Bonjol Padang. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun. Jurnal ini pertama kali diterbitkan April 2009 oleh Jurusan Bimbngan Konseling Islam (BKI), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang dengan nama Al Irsyad: Jurnal Ilmiah Dakwah dan Konseling Islam. Dalam perjalanannya Jurnal Al Irsyad mengalami perubahan yang agak signifikan dengan mengacu kepada Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah Tahun 2018. Perubahan yang terjadi meliputi: 1.Perubahan nama, pada awalnya bernama Al Irsyad: Jurnal Ilmiah Dakwah dan Konseling Islam, menjadi Al Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. 2. Perubahan pada lay out, perubahan mencakup tampilan yang disesuaikan dengan pedoman akreditasi jurnal ilmiah tahun 2018. 3. Perubahan format, pada awalnya jurnal ini memakai format kertas B.5, berubah menjadi format kertas A.4 Berdasarkan kepada perubahan tersebut, maka volume jurnal dimulai dari Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018. Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam adalah akses terbuka dan peer review jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Janurari-Juni dan Juli-Desember setiap tahunnya. Jurnal ini dapat diakses pada link : <a href="http://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/issue/archive" target="baru">http://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/issue/archive</a></p><p>e-ISSN : http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1564637781&1&&</p>Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padangen-USAl Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam2086-1257PERILAKU DUGEM MAHASISWA: IDENTIFIKASI PENYEBAB DAN METODE KONSELING Studi Kasus Event Senin Malam Party
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/6504
Penelitian ini berusaha mengidentifikasi penyebab perilaku dugem pada mahasiswa dan merancang metode konseling yang efektif untuk mengatasi fenomena tersebut. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang dinamika perilaku dugem pada mahasiswa serta memberikan kontribusi praktis dalam pengembangan metode konseling yang dapat membantu mengatasi perilaku menyimpang. Fokus utama penelitian ini adalah pada studi kasus Event Senin Malam Party yang menjadi representasi kegiatan dugem yang populer di kalangan mahasiswa. Melalui metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap mahasiswa yang aktif terlibat dalam event tersebut. Hasil penelitin ini menunjukkan penyebab mahasiswa menggemari clubing adalah adanya bentuk konformitas terhadap perilaku kelompok tempat individu tersebut bergaul. Selain itu, dugem juga dianggap sebagai bentuk pengaruh habitus yang terinternalisasi pada individu sebagai agen untuk membentuk perilaku. Analisis mendalam terhadap faktor-faktor tersebut memberikan wawasan yang diperlukan untuk merancang metode konseling yang tepat sasaran. Dalam merancang metode konseling, pendekatan holistik yang mencakup aspek psikologis, sosial, dan akademik diintegrasikan untuk memberikan dukungan komprehensif kepada mahasiswa.Muhamad Alif MaulanaRoma Ulinnuha
Copyright (c) 2023 Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
2023-12-292023-12-29140211110.15548/jbki.v14i02.6504Jaga atau Laporkan?: Meninjau Hak Kerahasiaan Konseli Pengidap HIV/AIDS
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/6342
Studi literatur ini meninjau bagaimana hak kerahasiaan konseli atas HIV/AIDS yang mana kondisi konseli mengancam keselamatan dan bisa merugikan orang lain. Studi literatur ini menggunakan metode penelitian Systematic Literature Review (SLR) terhadap 8 jurnal dan tesis penelitian di rentang tahun 1999-2022. Dari studi literatur ini, diperoleh masih diprioritaskannya hak kerahasiaan konseli dengan HIV/AIDS. Masih negatifnya stigma masyarakat mengenai HIV/AIDS membuat konseli kesulitan untuk membuka diri. Beberapa lembaga menjaga kerahasiaan HIV/AIDS namun ditunjang dengan pembinaan sebagai upaya dalam pencegahan penularan HIV/AIDS, atau dengan konseling dalam upaya stabilisasi mental pengidap HIV/AIDS. Namun, ada juga beberapa yang mengedepankan kerahasiaan, tapi tidak melakukan upaya pencegahan penularan dan penanganan HIV/AIDS sehingga terkesan tutup mata dan tutup mulut.Debitzha Zein SyakhiraNandang BudimanNadia Aulia Nadhirah
Copyright (c) 2023 Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
2023-12-292023-12-291402122210.15548/jbki.v14i02.6342CYBERBULLYING DI LINGKUNGAN SEKOLAH: UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/7322
Berkembangnya teknologi di era modern saat ini seperti internet dan media sosial memberikan pengaruh besar pada kehidupan manusia dalam berinteraksi sosial khusunya bagi kalangan remaja di lingkungan sekolah. Adanya internet dan media sosial seperti whatsapp, instagram, twitter dan lain sebagainya juga tentu saja dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Banyak para remaja yang masih duduk di bangku sekolah dapat mengakses teknologi namun kurang bijak dan tanpa pengawasan dalam lingkup sosial, sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyimpangan. Seperti contoh penyimpangan akibat kurang bijaknya dalam berteknologi yang sering ditemui di kalangan remaja adalah cyberbullying. Kasus cyberbullying yang dilakukan remaja di lingkungan sekolah merupakan contoh ketidakbijakan penggunaan internet dan media sosial dari generasi muda dan pengawasan lingkungan. Artikel ini bertujuan untuk: 1) mengetahui cyberbullying di lingkungan sekolah serta dampaknya; 2) upaya pencegahan dan penanggulangan cyberbullying. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kulitatif dengan pendekatan library research. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cyberbullying di lingkungan sekolah terjadi akibat beberapa kelalaian baik dari diri sendiri, lingkungan keluarga maupun sekolah seperti orang tua dan guru. Dengan adanya upaya pencegahan dan penanganan dari tindakan preventif diri sendiri secara bijak dalam bersosial media, tindakan preventif orang tua untuk mengawasi dan terbuka kepada anak, serta tindakan preventif dari guru untuk mengawasi anak didik dalam bersosial di sekolah diharapkan dapat meminimalisir kasus tindakan bullying di lingkungan sekolah.Rhdhotus Sani
Copyright (c) 2023 Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
2023-12-292023-12-291402232810.15548/jbki.v14i02.7322PELABELAN NEGATIF WANITA TUNA SUSILA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL WANITA WANODYATAMA SURAKARTA
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/6228
Pelabelan negatif merupakan salah satu stigma sosial yang terbentuk dari penilaian masyarakat terhadap inividu maupun kelompok yang dianggap telah menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat seperti halnya para Wanita Tuna Susila (WTS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak pelabelan negatif pada wanita tuna susila yang sedang menjalani rehabilitasi di Panti Pelayanan Sosial Wanita (PPSW) Wanodyatama Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 wanita tuna susila (penerima manfaat) yang sedang menjalani rehabilitasi di Panti Pelayanan Sosial Wanita (PPSW) Wanodyatama Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelabelan negatif selain dapat menyebabkan diskriminasi, sulit mencari pekerjaan juga dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis terutama dalam pembentukan konsep diri pada wanita tuna susila.Khoiri Muhammad SyifaGalih Fajar FadillahUswatun Marhamah
Copyright (c) 2023 Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
2023-12-292023-12-291402293810.15548/jbki.v14i02.6228KEENGGANAN DEWASA AWAL MEMASUKI KEHIDUPAN BERKELUARGA DI DESA PULAI PAYUNG, KABUPATEN MUKOMUKO, PROVINSI BENGKULU (Ditinjau dari Perspektif Bimbingan Konseling Keluarga)
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/7296
Pada masa dewasa awal terdapat delapan tugas-tugas perkembangan yang lima di antara tugas perkembangan dewasa awal tersebut berkaitan dengan pernikahan atau kehidupan berkeluarga. Namun yang terjadi saat ini masih banyak individu dewasa awal yang enggan atau belum menikah. Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui faktor internal dan eksternal keengganan dewasa awal memasuki kehidupan berkeluarga serta mengetahui tinjauan konseling keluarga terhadap keengganan dewasa awal memasuki kehidupan berkeluarga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang individu yang berada pada masa dewasa awal yang belum menikah, yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Faktor internal keengganan dewasa awal memasuki kehidupan berkeluarga berasal dari faktor psikologis. 2) Faktor eksternal keengganan dewasa awal memasuki kehidupan berkeluarga berasal dari stimulus dan lingkungan. 3) Tinjauan konseling keluarga terhadap keengganan dewasa awal memasuki kehidupan berkeluarga. Dalam hal ini konseling keluarga memiliki fungsi edukatif atau pengembangan yang mana konselor berkolaborasi atau bekerja sama dalam upaya membantu klien mencapai tugas-tugas perkembangan.Mulia Sri RahmaUrwatul UsqoMeri Susanti
Copyright (c) 2023 Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
2023-12-292023-12-291402395110.15548/jbki.v14i02.7296Pelaksanaan Home Visit dalam Penyelesaian Masalah Kemalasan Mengaji Anak-anak di Nagari Sungai Tunu Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/7634
Learning to recite the Al-Qur'an for children is an obligation. For some children, reciting the Al-Qur'an is a boring activity and difficult to understand. In Nagari Sungai Tunu, there are children who show laziness, such as going home early, and have been reading the Al-Qur'an for a long time without reading fluently. One of the programs carried out by TPQ for lazy children is home visit. In general, after a home visit is carried out, lazy children appear to start diligently studying the Al-Qur'an. Researchhers want to see in more detail and comprehensively the implementation of home visit carried out by Al-Qur'an teachers.Wenpa SulainiAfnibar AfnibarJemkhairil Jemkhairil
Copyright (c) 2023 Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
2023-12-292023-12-291402525810.15548/jbki.v14i02.7634Peran Penyuluh Agama dalam Meningkatkan Nilai Religius Masyarakat Pesisir dengan Menggunakan Metode Bimbingan Penyuluhan Islam
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alirsyad/article/view/7251
Religious instructors have an important role in increasing the religiosity of coastal communities. Islamic counseling guidance methods can be used to increase understanding of religion and religious behavior in coastal communities. The method used in this research is a qualitative method with a library study approach, namely collecting research data through journals, books or other literature. Several effective methods in increasing the religiosity of coastal communities through Islamic education guidance include using direct lectures and group activities, implementing Islamic religious education in the family, providing guidance and counseling, collaborating with local religious organizations, as well as providing motivation and leading religious activities in the area. public . In carrying it out, religious counselors can also help understand understandings and practices that are not in accordance with Islamic teachings. Collaboration between religious instructors and local religious organizations can support the implementation of Islamic religious education and increase its effectiveness. There are several methods that can be used by religious instructors to make coastal communities at least begin to understand and deepen the religion of Islam. With this, the author hopes that future researchers can develop further regarding the solutions offered to increase the religiosity of coastal communities.Aisya KhomsatiKhaerunnisa Tri Darmaningrum
Copyright (c) 2023 Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
2023-12-292023-12-291402596310.15548/jbki.v14i02.7251