KOMUNITAS PENENGAH BUDAYA (Membangun Sinergi Nilai Agama dan Budaya dalam Menghadapi Perubahan dan Tantangan : Perspektif Mediating Cross Culture Theory )

Wahidul Kohar

Abstract


Teori penengah lintas budaya, membuktikan bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, serta ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai oleh teori ini  adalah perlunya menambah pengetahuan pihakpihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, komunikasi terbuka, menghilangkan etnosentrisme, menjauhi prasangka, mengurangi stereotip negatif yang mereka miliki mengenai pihak lain, serta meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya. Teori ini dihasilkan dari temuan pada penelitian mikro induktif tentang pengalaman komunikasi antarbudaya di salah satu wilayah Indonesia dan dipadukan dengan berbagai temuan penelitian dengan tema yang sama diberbagai wilayah Indonesia, dalam membangun sinergi nilai budaya, dalam konteks multi etnis.

Keywords


komunikasi, komunikasi antarbudaya



DOI: https://doi.org/10.15548/amj-kpi.v0i0.668
Abstract views : 280 times

References


Abdullah, Taufik, “Adat dan Islam Suatu Tinjuan Tentang Konflik di Minangkabau”, dalam Taufik Abdullah (ed), Sejarah dan Masyarakat Lintasan Historis Islam di Indonesia, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987. Albrecht, Terance, et al., Human Communication: Principles Contexts and Skills, New York: Martin’s Press Inc., 1980. Bakti, Andi Faisal, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South Sulawesi Muslim Perceptions of A Global Develpoment Program, Jakarta: INIS, 2004. Barker, Chris, The Sage Dictionary of Cultural Studies, London: Sage Publications, 2004. Cohen, Jodi R., Communication Criticis: Developing Your Critical Powers, California : Sage Publications Ltd, 1998. De Vito, Joseph A., Communication: Concepts and Processes, New York: Prentice- Hall, 1981. Denzin, Norma K & Y.Vona S. Lincoln, (ed), Hand Book of Qualitative Research London: Sage Publications, 1994. Endraswara, Suwardi, Metode, Teori Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006. Fisher, B. Aubrey, Teori-teori Komunikasi (Penyunting Jalaluddin Rakhmat), Bandung : Remadja Karya, 1986 Gerungan, W.A , Psychologi Sosial, Jakarta : Eresco, 1981. Gibb, Jack, “ Devensive Communication” dalam Journal of Communication Volume 11, 1961. Gudykunst, William B. dan Stella Ting Toomy, Culture and Interpersonal Communication, California: Sage Publications Inc., 1988. Hadi, Y. Sumandiyo, Seni dalam Ritual Agama, Yogyakarta: Pustaka, 2006. Ibrâhim, Muhammad, Asâlib al-Da‘wah fî al-Ma‘ashirah, Kairo: Dâr al-Ma‘ârif, 1998. Katherine, Miller, Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts, USA: McGraw Hill, 2002. Kato, Tsuyoshi, Matriliny and Migration: Evolving Minangkabau Tradition in Indonesia Ithaca: Cornell University Press, 1982. Lincoln, Yonna S. and Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, Beverly Hills: Sage Publications, 1985. Littelejonh, W. Stephen, Theories of Human Communication, New York: Wadsworth Publishing Company, 1996. Mansoer, M. D. , dkk, Sejarah Minangkabau, Jakarta : Bhrata, 1970. Milner, Andrew and Browitt, Jeff Contemporery Cultural Theory,London: Routlegde, 2002. Mitchell, J.C., (ed)., The Concept and Use of Social Network, dalam Social Network in Urban Situation, Manchestter University Press, 1969. Moens, J.L., Buddhisme di Jawa dan Sumatera dalam Masa Kejayaan yang Terakhir Jakarta: Bhratara, 1974. Mowlana, Hamid, Global Communication in Transition The End of Diversity, London: Sage Publications: International Education and Professional Publisher, 1996. Muhadjir, N. Metologi Penelitian Kualitatif: Telaah Positivistik Rasionalistik dan Phenomenologik, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1989.Mulyana, Deddy & Jalaluddin Rakhmat, (ed.), Komunikasi Antarbudaya (Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya), Bandung: Rosdakarya, 2001 Nuh, Sayyid Muhammad, Fiqh al-Da’wah al-Fardiyah fî al-Manhaj al-Islâmî, Mesir : Dâr al-Wafa’ al-Mansurah, 1990 Raharjo, Turnomo, Menghargai Perbedaan Kultural, Mindfulness dalam Komunikasi Antaretnis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Rajab, Muhammad, Sistem Kekerabatan di Minangkabau Padang : Center for Minangkabau Studies, 1969. Al-Rakâbî, Syeikh, Fî Kuliyyat al-Da'wah wa al-I'lâm, Riyâdh: AlMah‘ad al-'Âlî Li al-Da‘wah al-Islamiyah Sâbiqan, 1994. Samovar, Larry A., Richard E. Porter dan Nemi C. Jaim, Understanding Intercultural Communication, Belmon California: Wadsworth Publishing Company, 1986. Schroedev, Ralph, Max Weber and the Sociology of Culture, London: Sarge Publications, t.th. Sitaram, K.S., dan Roy T. Cogdell, Foundations of Intercultural Communication, Columbus : Charles E. Merril Co., 1976. Sobur, Alex ,Semiotika Komunikasi, Bandung: Rosdakarya, 2006. Strauss, Anselm L. and Corbin, Juliet Basic of Qualitatif Research, Gruonded Theory Prosedure and Tecniniques, London: Sage Publication, 1990. Tehranian, Majid, Global Communicatin and World Politics, London : Lynne Rienner Publishing, 1999. Thayer, Lee, Communication and Communication Systems: In Organization, Management, and Interpersonal Relations, USA: Richard D. Irwin, INC, 1968. Weimann, Gabbriel, Comunicating Unreality, London: Sage Publications, Inc., 2000.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 AL MUNIR : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional