Empty Nest Syndrome pada Dewasa Madya Ditinjau dari Kecerdasan Spiritual

Goval Mahendra, Ruaidah Ruaidah, Mai Tiza Husna

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pada dewasa madya yang menunjukkan gejala empty nest syndrome. Gejala ini muncul ketika anak tidak tinggal lagi dengan orang tua atau pergi merantau. Hal ini dapat menimbulkan gejala-gejala seperti kesepian kehilangan dan kekosongan. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu kemampuan atau cara dalam mengatasi dan mencegah perilaku tersebut diantaranya yaitu dengan meningkatkan kecerdasan spiritual pada dewasa madya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat kecerdasan spiritual dengan gejala empty nest syndrome. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 110 dewasa madya di Lubuk Sarik Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan jumlah sampel 86 orang. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan dua skala yaitu skala psikologi dengan menggunakan model empat pilihan jawaban. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur yaitu skala kecerdasan spiritual dan gejala empty nest syndrome. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual dengan gejala empty nest syndrome. Data ini mengacu pada nilai signifikansi sebesar 0.227>0.05 sehingga hipotesis penelitian ditolak.

Keywords


Kecerdasan Spiritual, Empty Nest Syndrome, Dewasa Madya

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/alqalb.v14i2.7079
Abstract views : 687 times
PDF : 491 times

References


Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anggraini, L, D. (2017). Pandangan islam terhadap manula dan berbagai kesehatan lansia yang perlu diperhatikan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dharmawati, M. A. (2016). Upaya-upaya mencegah sindrom sarang kosong pada lanjut usia perempuan di Banguntapan, Bantul. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 5(11). Hal: 466-474.

Fitri. (2020). Konsep kecerdasan spiritual dan emosional dalam membentuk budi pekerti (AKHLAK). Jakarta: Guepedia.

Ghafur, J. (2014). Manajemen waktu di usia madya untuk meminimalisir dampak dari empty nest syndrome. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 3(2). Hal: 120-125.

Hilmanisa, A., Salsabila, A. M., Wazkia, H., Rivani, K. D., & Putri, M. A. (2022). Psikoedukasi mindfulness untuk mengatasi empty nest syndrome pada lansia di puskesmas Ulak Karang Selatan. Pusako: Jurnal Pengabdian Psikologi, 1(1) Hal: 37-41.

Handayani, A. (2019). How to raise great family: Mengasuh anak penuh kesabaran. Jakarta: PT Grasindo.

Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Latif, A, S. & Fikri, A, E. (2017) Super spiritual quotient (SSQ): Sosiologi qur’ani dan revolusi mental. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Makar, A. (2018) Masalah sindrom sarang kosong: Analisis dan saran untuk mengekangnya. Jurnal Penelitian Lanjut dalam Psikologi dan Psikoterapi. 1(1&2). Hal: 91-94.

Mulyani, P. D., & Kristinawati, W. (2021). An overview of the empty nest and loneliness in single mothers living alone in juwana village. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 12(2). Hal: 249- 258

Nurdin, A. N & Rido, A. (2020). Identitas dan kebanggaan menjadi orang minangkabau: Pengalaman perantau minang asal nagari sulit air. Tanggerang Selatan: Hipius (Himpunan peminat ilmu-ilmu ushuluddin).

Pakpahan, P. (2021). Kecerdasan spiritual (SQ) dan kecerdasan intelektual (IQ) dalam moralitas remaja berpacaran upaya mewujudkan manusia yang seutuhnya. Malang: CV. Multimedia Edukasi.

Pudjibudojo, J. K., dkk. (2021). Berbagi seputar usia lanjut. Sidoarjo: Zifatama Jawara.

Puspitasari, D. A., & Maryanti, L. I. (2021). The relationship between religiosity and empty nest syndrome in the elderly. Indonesian Journal of Islamic Studies, 3, 10-21.

Priyatno & Duwi. (2014). Pengolahan data terpraktis. Yogyakarta: ANDI.

Ratnasari, S. L., Supardi, S., & Nasrul, H. W. (2020). Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan linguistik terhadap kinerja karyawan. Journal of Applied Business Administration, 4(2). Hal: 98-107.

Sari, F. (2022). Parenting your adult children. Jakarta: PT. Elax Media Komputindo.

Sugiyono. (2012). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suwendra, I. (2019). Pengembangan moral pembelajaran purana berbasis pemahaman diri untuk meningkatkan kecerdasan spiritual. Bandung: Nila Cakra.

Tjiptorini, S & Pratiwi, L & Ramadhani, A. (2021). Model pembelajaran psikologi perkembangan sepanjang hayat. Bandung: Media Sains Indonesia.

Utami, P, L & Puapitadewi, N,W, S. (2013). Perbedaan tingkat stres ditinjau dari empty nest syndrome dan status ibu. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 2(2) Hal: 5-7.

Zainul, M., & Mariyati, L. I. (2021). The relationship between adversity quotient (AQ) and empty nest syndrome in elderly women in larangan village, sidoarjo. Indonesian Journal of Cultural and Community Development, 9, Hal: 10-21.

Zohar, D. & Marshall, I. (2000). SQ Kecerdasan spiritual. Bandung: PT Mizan pustaka.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Ruang Jurnal,
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama,
UIN Imam Bonjol Padang
Jl. Mahmud Yunus No.6,Lubuk Lintah,
Kota Padang, Sumatra Barat
E-mail: jurnal-alqalb@uinib.ac.id

 


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.