EKSTRAKULER SEBAGAI MODAL PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK: Studi Pada Pondok Pesantren Modern Adlaniyah Ujung Gading Pasaman Barat

Abstract

Abstrak: Ekstrakurikuler pada banyak lembaga pendidikan dipandang sebagai bagian yang tidak penting sehingga keberadaannya dianggap hanya sebatas mengisi waktu luang dan kurang mendapat perhatian dari peserta didik. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Pondok Pesantren Modern Adlaniyyah, para santri memiliki perhatian yang tinggi terhadap ekstrakurikuler sehingga banyak yang dapat menyalurkan bakat dan minat melalui ekstrakurikuler tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengekspos bentuk-bentuk ekstrakurikuler yang ada pada pondok pesantren tersebut serta pengembangan diri santri yang terwujud melalui ekstrakurikuler. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data ialah pimpinan pondok pesantren, guru, santri serta fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi, teknik analisis data meliputi reduksi data, klasifikasi data, dan pengambilan kesimpulan, sementara teknik analisis data yang digunakan ialah triangulasi sumber, metode, waktu. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Bentuk-bentuk ekstrakurikuler meliputi: a) bidang olah raga seperti bola kaki, volly ball, badminton, takraw, beladiri, b) bidang keagamaan seperti pelatihan khatib, pelatihan imam, tahfiz, penyelenggaraan jenazah, c) bidang kesenian yang terdiri dari tilawatil qur’an, khat, melukis, d) kunjungan edukatif dalam bentuk mengunjungi perguruan tinggi dan sekolah yang lebih maju, dan ekstrakurikuler berupa e) organisasi kesiswaan. 2) Pengembangan diri santri melalui ekstrakurikuler terwujud adanya santri yang menjadi olah ragawan, pemain bola tingkat kabupaten, dipercayanya santri menjadi khatib dan imam pada beberapa masjid, didapatkannya prestasi pada kegiatan musabaqah, diterimanya alumni pada perguruan tinggi ternama serta alumni mampu menjadi kader pada berbagai organisasi bahkan partai politik.  

Kata Kunci: ekstrakurikuler, keagamaan, pengembangan diri, seni