EARLY ISLAMIC HISTORIOGRAPHY (SUFISTIC) IN INDONESIA: The Dynamics of Sufism and Al-Raniri's Criticism in the Historiography of Early Islam in Indonesia by Hamzah Fansuri

Muhammad Alhuzaini

Abstract


Artikel ini membahas historiografi Islam awal di Indonesia, dengan fokus pada kontribusi Hamzah Fansuri sebagai tokoh sufi terkemuka. Karya-karyanya mencerminkan integrasi tasawuf dengan budaya lokal, termasuk melalui konsep Wahdat al-Wujud yang menekankan kesatuan manusia, alam, dan Tuhan. Historiografi ini, terutama dalam tradisi sufi, menekankan pemberian makna bagi komunitas Muslim, serupa dengan pendekatan historiografi abad pertengahan Eropa yang memadukan unsur fiksi untuk memperkuat pesan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan kepustakaan, menganalisis karya dan pemikiran Hamzah Fansuri dalam konteks sinkretisme dengan tradisi Hindu-Buddha. Artikel ini juga mengkaji kritik Nuruddinal-Raniri terhadap ajaran Wujudiyah Hamzah, yang mencerminkan tantangan interpretasi sufistik dalam budaya lokal. Melalui studi ini, ditemukan bahwa tasawuf berperan sentral dalam historiografi Islam di Indonesia, memberikan wawasan tentang dinamika pemikiran sufistik, budaya, dan filsafat pada masa awal Islamisasi diNusantara

Full Text:

PDF

References


Abdullah, H. (1980). Perkembangan Ilmu Tasawuf Dan Tokoh-Tokohnya Di Nusantara. Uin Syarif Hidayatullah.

Abdurrahamn, D., & Syaifan, N. (2018). Sufisme Nusantara. Ombak.

Auliahadi, A., & Oktavia, A. (2019). Perkembangan Awal Islam di Nusantara dan Wacana Sufistik Tasawuf Falsafi pada Abad 17. ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies, 03(01).

Awaluddin, N. A., Akmal, M. O., Fahimi, M. H., & Azmul, K. (2011). Konteks Historiografi Kitab Sharāb al-Āshiqīn Karya Hamzah Fansuri.

Azra, A. (2005). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII dan XVIII. prenada media group.

Bruinessen, & Van, M. (1995). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi Tradisi Islam di Indonesia. Mizan.

Hadi, A. (2001). Tasawuf Yang Tertindas, Kajian Hemeneutik Terhadap Karya-Karaya Hamzah Fansuri. Paramadina.

Hamka. (2005). Tasauf Perkembangan Dan Pemurnriannya. Pustaka Panjimas.

Haryadi. (2012). Sufisme Dalam Syair Hamzah Fansuri. LITERA, 11(2).

Haya, E. F. (2022). Pembaharuan Pemikiran Tasawuf Dalam Syair Dan Sastra di Indonesia abad 17: Telaah Pemikiran Hamzah Fansuri. UIN Sunan Gunung Djati.

Koentjaningrat. (1993). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. PT Gramedia Pustaka Utama.

Pinem, M. (2012). Manuskrip dan Konteks Sosialnya, Kasus Naskah Tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau. Jurnal Lektur Keagamaan, 10(2).

Rahman, J. D. (2008). Wahdatul Wujud di Indonesia Modern Pantulan dari Cerpen-Cerpen Danarto.

Samad, D. (2000). Sufi Nusantara Dan Pemikirannya. The Minangkabau foundation.

Sholihin, M. (2001). Sejarah dan Pemikiran Tasawuf di Indonesia. Pustaka Setia.

Smith, B. J. (2021). Sufism and the sacred feminine in lombok, indonesia: situating spirit queen dewi anjani and female saints in nahdlatul wathan. Religions, 8(12). https://doi.org/https://doi.org/10.3390/rel12080563

Solihin. (2005). Melak Pemikiran Tasawuf Di Nusantara. Raja Grafindo Persada.




DOI: https://doi.org/10.15548/h.v18i2.10742

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Anton Publishing Logo

Licence

This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License