PRIBUMISASI ISLAM DI WILAYAH MELAYU JAMBI (STUDI KASUS BATANGHARI)

Ona Yulita

Abstract


Peisan melayu atau disebut dengan masyarakat pedesaan di wilayah Melayu Jambi memiliki mata pencaharian dibidang pertanian, perkebunan dan lain sebagainya. Masyarakat pedesaan Melayu Jambi mayoritas menganut agama Islam, proses penyerapan nilai-nilai Islam dalam tradisi setempat (Pribumisasi Islam) tidak rumit, karena didalam pertanian, kehiudpan sosial bermasyarakat, kehiudpan seni dan politik semuanya dikaitkan dengan tradisi agama. Dalam hal ini setiap sebelum melakukan pertanian, perkebunan dan pasca panen masyarakat setempat melakukan acara tradisonal yaitu berdoa dan membaca Sholawat Nabi SAW agar semuanya berkah. Begitupun dalam penyambutan tamu desa disambut dengan acara Kompangan yang berisi sholawatan, sya’ir-sya’ir tradisional dan lain sebagainya. Pengadopsian istilah dan nilai-nilai budaya lokal kedalam kepemimpinan, pertanian, seni dan kehiudpan sosial masyarakat, dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam adalah proses pribumisasi Islam. Proses ini berlangsung secara terus-menerus sehingga membentuk budaya Islam Melayu Jambi yang khas.




DOI: https://doi.org/10.15548/h.v14i2.2125
Abstract views : 243 times

References


Amri, Marzali. "Konsep Peisan dan Kajian Masyarakat Pedesaan di Indonesia" dalam Antropologi Indonesia, No. 54. Jakarta: Jurusan Antropologi, FISIP Universitas Indonesia, 1998.

Boedihardjo, Perkembangan Ekonomi Masyarakat Daerah Jambi,Studi pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Philosophy Press, 2001.

Boedhisantoso. S. “3 dan pembangunan”. Berita Antropologi Indonesia. No.46 Jakarta: Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia, 1989.

Dawam, Raharjo. Sejarah Agama dan Masyarakat Madani” dalam Membongkar Mitos Masyarakat Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

Endrawarsa, Suwardi. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003.

Everett M, Rogers. "The Subculture of Peasant" dalam Modernization among Peasants; The Impact of Communication. New York:Holt, Rinehart and Winston, 1969.

Kemas Arsyad, Somad. Mengenal Adat Jambi dalam Perspektif Modern, Jambi: Dinas Pendidikan Propinsi Jambi, 2002.

Kementerian Agama Republik Indonesia. Alquran dan Terjemahan. Bandung: IKAPI, 2004.

Lombard, Denys. Nusa Jawa. Silang Budaya Kajian Terpadu, bagian I; batas-batas pembaratan. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2005.

Mahattir, Muhammad. Dilema Melayu, Jakarta: Sinar Harapan,1985.

Moertono, Soemarsaid. State and Statecraft in Old Java: A Study of the Later Mataram Period, 16th to 19th Century. Monograph Series, Modern IndonesiaProject, Southeast Asia Program. Department Asian Studies, Cornell University. Ithaca, N.Y.: Cornell Modern IndonesiaProject, 1968.

Mubyarto. Masyarakat Pedesaan Jambi, Menuju Desa Mandiri. Yogyakarta: UGM, 1990.

Pamuk, Raden Joyo (1995) Makalah Seloko Adat Jambi Dalam Pembangunan.

Pujo Suharso. Tanah Petani, Politik Pedesaan, Solo: Pondok Edukasi, 2002.

Saudagar, Fachrudin. Sultan Thaha Saifuddin Perang Tak Kenal Damai 1855-1904. Jambi: Yayasan FORKKAT, 2008.

Spradley, James P. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2007.

Uka Tjandrasamita dan Ambary , H.M. “sejarah masuknya Islam ke sumatera Selatan” dalam masuk dan Berkembangnya Islam di Sumatera selatan. Jakarta: UI Press, 1995.

Wahid, A. Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan. Jakarta: Desantara, 2001.

Woodward, MR. Islam Java: Kesalehan Normatif versus Kebatinan. Yogyakarta: LkiS, 1999.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Anton Publishing Logo

Licence

This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License