KAJIAN HISTORIS PENGUKUHAN GELAR TUANGKU DI PONDOK PESANTREN LUHUR SYEKH BURHANUDDIN ULAKAN PARIAMAN

Rusli Rusli, Desmaniar Desmaniar, Nita Putri Ayu

Abstract


Penelitian  ini  dilatarbelakangi oleh Pengukuhan Gelar Tuangku di Pondok Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin Ulakan Pariaman. Di Pondok Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin Ulakan Pariaman ini, Santrinya dinamai dengan sebutan “Pakiah”, pada waktu tertentu ada Santri yang diberi gelar Tuangku, namun gelar Tuangku tersebut tidak  begitu  mudah  didapatkan  oleh  santri  melainkan  santri  tersebut  harus memiliki kriteria-kriteria yang memenuhi persyaratan sebagai Tuangku. Hal ini yang diteliti secara historis. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 langkah, yaitu yang pertama heuristik, kedua kritik sumber, ketiga sintesis, dan yang keempat historiografi. Hasil  penelitian  ini  adalah  Pertama  Sejarah  gelar Tuangku  di  Pariaman  yaitu berawal dari kepulangan Syekh Burhanuddin menuntut ilmu dari Aceh selama 30 Tahun dan mengembangkan ilmu agama di Pariaman. Kedua Proses pendidikan pencapaian Gelar Tuangku di Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin Ulakan Pariaman Pembelajaran di pesantren ini berkonsentrasi pada kitab-kitab kuning klasik berbahasa arab. Ketiga Proses pengukuhan Gelar Tuangku  terhadap  Peserta Didik  di Pondok  Pesantren Luhur  Syekh Burhanuddin yaitu dengan mengadakan acara Jamuan. Keempat penghargaan pemerintah dan masyarakat   terhadap tuangku-tuangku di Pariaman, seorang Tuangku di Pariaman akan lebih dihargai, jika Tuangku tersebut setelah dikukuhkan menjadi seorang Tuangku ia melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas. Di lingkungan masyarakat bentuk penghargaannya adalah ketika adanya acara-acara syar’i yang menyangkut bidang keagamaan masyarakat akan mengundang seorang Tuangku untuk mengisi acara tersebut dengan berceramah ataupun mengaji




DOI: https://doi.org/10.15548/h.v14i2.2143
Abstract views : 428 times

References


Aisyah, S. (2017). Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau: Aneka Makanan Khas dalam Upacara Adat dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman. Majalah Ilmiah Tabuah: Talimat, Budaya, Agama dan Humaniora, 21(2).

Akhiruddin, K. M. (2015). Lembaga Pendidikan Islam di Nusantara. TARBIYA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 1(1).

A. Muri, (2014). Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatiif dan Penelitian Gabungan, Padang: UNP Press)

Arif, M. (2008). Pendidikan Islam Transformatif. LKIS Pelangi Aksara. books.google.com

Aryanti, D. (2017). Model Pengembangan Kawasan Makam Syekh Burhanuddin sebagai Kawasan Religi. Jurnal Rekayasa, 7(1).

Bustami, (1981). Makam dan surau Syekh Burhanuddin, (Padang: Proyek Pemugaran dan peninggalan Sejarah Purbakala Sumatra Barat)

Daliman, (2015). Metode penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ombak (Anggota Ikapi)

Duski Samad, (2003). Syech Burhanuddin dan Islamisasi Minang Kabau, (Jakarta: The Minang Kabau Fundation)

Ediwar, M. A. O. D., & Zakaria, Z. (2010). Kesenian Bernuansa Islam Suku Melayu Minangkabau. Jurnal Melayu, 5.

Fitrah, M. (2018). Metodologi penelitian: penelitian kualitatif, tindakan kelas & studi kasus. CV Jejak (Jejak Publisher).

Furqan, M. (2019). Surau dan Pesantren Sebagai Lembaga Pengembang Masyarakat Islam di Indonesia (Kajian Perspektif Historis). Jurnal AL-IJTIMAIYYAH: Media Kajian Pengembangan Masyarakat Islam, 5(1).

Krisnayani, P., Arthana, I. K. R., Darmawiguna, I. G. M., & Kom, S. (2016). Analisa Usability Pada Website UNDIKSHA Dengan Menggunakan Metode Heuristic Evaluation. KARMAPATI (Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika), 5(2).

Mahmud, Yunus, (1979). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Mutiara)

Moenada, M. S. (2011). Surau dan Modernisasi Pendidikan di Masa Hindia Belanda. Sosial Budaya, 8(1). ejournal.uin-suska.ac.id

Moustakas, C. (1990). Heuristic research: Design, methodology, and applications. Sage Publications.

Muhammad Irham, (2015). Psikologi Pendidikan Teori dan aplikasi dalam proses pembelajaran, (Depok : ar- ruzz Media)

Mulis, A., & Caniago, D. (2018). Pola Jaringan Guru Murid Syeikh Haji Ali Imran Hasan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan–Ringan dari 1970-2010. Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies, 4(1).

Nizar, S. (2002). Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Ciputat Pers.

Nurdin, A. (2010). Sejarah berkembangnya ajaran syekh Burhanuddin di Kota Medan (Doctoral dissertation, Pascasarjana UIN-SU). repository.uinsu.ac.id

Pemda TK II Kabupaten Padang Pariaman, (1993). Sejarah Syekh Burhanuddin, (Pariaman: Pemda)

Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam penelitian kualitatif: konsep dan prosedurnya. repository.uin-malang.ac.id

Rose, J. (2003). Alternative futures for library history. Libraries & Culture, 50-60.

Slovic, P., Finucane, M. L., Peters, E., & MacGregor, D. G. (2007). The affect heuristic. European journal of operational research, 177(3), 1333-1352.

Soebahar, A. H. (2013). Modernisasi Pesantren: Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren. LKIS Pelangi Aksara.

Syafe'i, I. (2017). Pondok pesantren: Lembaga pendidikan pembentukan karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1)

Syaifulloh, M., & Basuki Wibowo, S. (2016). Pemanfaatan Laboratorium Sejarah Sebagai Sumber Belajar Sejarah (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Semester III STKIP PGRI Pontianak). Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 1 (1).

Wekke, I. S. (2015). Tradisi pesantren dalam konstruksi kurikulum bahasa Arab di lembaga pendidikan minoritas muslim Papua Barat. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 22(1)

Zed, M. (2004). Metode penelitian kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Anton Publishing Logo

Licence

This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License