DUNIA MELAYU DIBAWAH KEKUASAAN KOLONIAL

Mona Aprilia

Abstract


Melayu acap kali dihubungkan dengan dataran semenanjung Malaya secara khusus, dan Asia Tenggara secara umum, yang merupakan wilayah penghasil berbagai rempah terbaik  sejak masa lalu, dan menjadi pusat perdagangan rempah yang mashur. Hal ini pulalah yang kemudian menjadi motivasi orang orang Eropa datang ke wilayah Melayu dilatar belakangi keberadaan rempah di Nusantara yang menjadi primadona di pasar Eropa. Datangnya orang Eropa ke wilayah Melayu ini dimulai sejak 1511, dengan ditaklukkannya Melaka oleh Portugis. Kedudukan orang orang Eropa di dunia Melayu, diawali dengan berdirinya Perusahaan Perusahaan dagang seperti Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) dari Belanda dan East India Company (EIC) dari Inggris, setelah Perusahaan Perusahaan itu runtuh kemudian skema perdagangan berubah menjadi penjajahan oleh negara negara yang sebelumnya memiliki Perusahaan dagang diwilayah Melayu. Dengan pendudukan tersebut, tujuan kolonial tak terbatas lagi pada perdagangan saja, namun menular kemotivasi lain yang dikenal dengan istilah 3G, Gold, Glory, dan Gospel.  Tulisan ini menggunnakan metode penelitian Sejarah, yang akan melihat bagaimana pendudukan kolonial di wilayah Melayu dalam meraih keuntungan ekonomi (Gold), Meluaskan wilayah kekuasaan (Glory), dan juga motif penyebaran agama (Gospel).


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/h.v18i1.9499
Abstract views : 21 times
PDF : 3 times

References


Afgani, Rixvan. “Manisnya Kopi Di Era Liberal: Perkebunan Kopi Afdeling Malang, 1870-1930.” Indonesian Historical Studies 02, no. 01 (2018).

Berlian, Bariklia. “Kolonialisme Di Asia Tenggara: Kedatangan Bangsa Eropa Dan Dampaknya.” Kumparan.

Cartwright, Mark. “East India Company.” Work History Encyclopedia.

Joshi, Sanjay. “Colonial Notion of South Asia.” South Asian 1, no. 1 (n.d.).

Maryamah, dkk. “Sejarah Kerajaan Melaka Dan Keberhasilannya Dalam Menyebarkan Agama Islam.” Kalpataru 09, no. 02 (2023): 98–98.

Micheaux, Elsa Lafaye De. “Kapitalisme Malaya Britania, 1874–1957: Perspektif Ekonomi-Sejarah.” Economic History Malaya.

Prinada, Yuda. “Arti Gold, Glory, Gospel 3G: Sejarah, Latar Belakang, & Tujuan.” Tirto.Id.

Rahmadani, Cyndi Dwi. “History of Coal Mine Ombilin Sawahlunto during the Reign of the Dutch (1892-1942).” JOM FKIP 5, no. 1 (2018).

Reid, Antoni. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid 2 :Jaringan Perdagangn Global. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011.

Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi ilmu semesta, 2008.

Setiawati, Alfina Dias. “Asal-Usul Persebaran Bangsa Melayu di Indonesia.” I-Win Library: Perpustakaan Internasional Waqaf Ilmu Nusantara (2021).

Shihab, Alwi. Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama. Bandung: Mizan, 1997.

Sukmana, Wulan Juliani. “Metode Penelitian Sejarah.” Seri publikasi pembelajaran 01, no. 02 (2021): 3–3.

Sulistyo, Bambang. “Konflik, Kontrak Sosial, Dan Pertumbuhan Kerajaan-Kerajaan Islam Di Sulawesi Selatan.” Sosiohumanika 07, no. 01 (2014): 11.

Tarpin. “Misi Kristen Di Indonesia: Bahaya Dan Pengaruhnya Terhadap Umat Islam.” Ushuluddin XVII, no. 1 (2011): 45.

Wallace, Alfred Russel. Sejarah Nusantara (The Malay Archipelago). Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2024.

Wiharyanto, A Kardiyat. “Masa Kolonialisasi Belanda 1800-1825.” Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP - Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Yogyakarta, n.d.

Zain, Shaharis bin Mohamad. “Angka Melayu Sebelum Kedatangan Islam.” Bulletin of the Malaysian Mathematical Sciences Society 1, no. 23 (2000).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Anton Publishing Logo

Licence

This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License