RESEPSI MASYARAKAT PESISIR PANTAI AIR MANIS KOTA PADANG TERHADAP HADIS DALAM TRADISI RABA’AKIA
DOI: 10.15548/mashdar.v3i2.3134Abstract
Penelitian ini adalah berawal dari mistisme tentang hari Rabu akhir di bulan Safar yang diyakini masyarakat Air Manis sebagai sumber datangnya bala bencana. Agar terhindar dari penyakit dan bala bencana tersebut masyarakat melakukan ritual raba’akia. Pelaksanaan ritual ini diyakini oleh masyarakat bersumber dari hadis Nabi tentang datangnya wabah yang berketerusan di Rabu akhir bulan Safar. Pertanyaan mendasar dalam penelitian ini adalah bagaimana masyarakat meresepsi hadis tentang datangnya penyakit dan bala bencana di bulan Safar tersebut ke dalam tradisi raba’akia? Penelitian ini merupakan field research dengan menggunakan pendekatan etnografi dan perspektif living hadis sebagai kerangka dalam menganalisis data. Penulis mengelaborasi teori Islam Pesisir yang digagas Nur Syam untuk melacak bagaimana adaptasi Islam dan budaya lokal dalam tradisi raba’akia di pesisir Pantai Air Manis Kota Padang. Di samping itu teori ini digunakan juga untuk melihat bagaimana konstruksi sosial yang terjadi dalam tradisi tersebut. Sementara itu melalui pendekatan living hadis penulis berupaya mengungkap proses transmisi hadis ke tradisi raba’akia. Acuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah dengan mempedomani metode etnografi James P. Spradley (w. 1982) dengan melakukan wawancara, observasi partisipatoris, sebagai bentuk riilnya sebuah penelitian lapangan.
Hasil penelitian penulis menyimpulkan tradisi raba’akia lahir akibat proses adaptasi Islam dan budaya lokal. Tumbuh dan berkembang tradisi ini dapat dilihat dari dua proses: transmisi dari hadis ke tradisi raba’akia dan perubahan dari budaya lokal ke budaya Islam lokal, adapun sejarah awalnya di bawa oleh Tuanku Syafi’i dari pariaman penuturan dari Tuanku Abu Sani, bisa juga dilihat dari praktik keagamaan masyarakat Air Manis punya relasi yang kuat dengan praktik basapa di Pariaman. Tokoh sentral dalam tradisi raba’akia adalah seorang Tuanku dari Ulakan Pariaman. Faktor ini memberikan titik temu antara tradisi raba’akia dengan tradisi basapa di Pariaman. Dalam tradisi raba’akia mempunyai makna yang dapat di simpulkan, Menumbuhkan Nilai Gotong-Royong dan Mempererat Tali Silaturahim, Tradisi raba’akia sebagai identitas masyarakat Air Manis, tradisi raba’akia sebagai cagar budaya dan icon wisata bagi pemerintah kota Padang, memahami Islam secara kaffah, tujuannya untuk 1. Berzikir untuk tulak bala, 2. Untuk mempertahankan tradisi, 3. Membangun rasa solidaritas sosial, 4. Sebagai identitas masyarakat pantai air manis. Meskipun demikian masyarakat berharap dengan ritual yang dilakukan dapat menangkal segala wabah yang terjadi khsusunya covid-19. Pelaksanaan tradisi tersebut untuk mempertahankan tradisi yang sudah turun temurun oleh masyarakat Air Manis Setiap prosesi dalam ritual raba’akia menunjukkan adanya “penyucian diri” dan “mengharap berkah” yang dilakukan dengan berbagai sarana. Salah satu yang menarik adalah penggunaan aia paureh atau air sakti yang diyakini masyarakat dapat memberikan keberkahan dan menolak penyakit dan bala bencana yang akan menimpa diri mereka.
Keywords
References
Imam Wahyuddin, Perkembangan Islam Arab Saudi, Jurnal TASAMUH, Volume 10, Nomor 2, September 2018.
Novizal Wendry, “MENIMBANG AGAMA DALAM KATEGORI ANTROPOLOGI: Telaah Terhadap Pemikiran Talal Asad,” Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 4, No. 1 (August 13, 2016): 179-194–194, Https://Doi.Org/10.21274/Kontem.2016.4.1.179-194.
Mohammad Dzofir, “Agama Dan Tradisi Lokal (Studi Atas Pemaknaan Tradisi Rebowekasan Di Desa Jepang, Mejobo, Kudus), Jurnal Ijtimaiya, Vol. 1 No. 1 Juli-Desember 2017.
Wardatun Nadhiraoh, “Amalan Di Hari Arba’ Mustamir Bulan Safar”, Jurnal Syahadah, Vol. IV, No. 02, Oktober 2016.
Bakhtiar L. Dkk, “Ritual Mandi Safar”, Kontekstualita, Vol. 24, No. 02, Desember 2008.
Novi Trisanti, Upacara Raba’akia Pada Masyarakat Di Kelurahan Bukit Air Manis Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Jurnal Sosiologi, Vol. 1. No. 01 Tahun 2013.
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah Penerjemah Kuthur Suhardi, Pustaka Al-Kautsar. Cet 1. Jakarta: 1997.
Ahamad Bin Husain Bin ‘Ali Al-Khurasaniy, Sunan Al-Kubra, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiah, 1424 H), Juz. 10, H. 170. Lihat Juga: Jalal Al-Din Al-Suyuti, Al-Jami’ Al-Saghir, (Bairut Dar Al-Fikr, T.Th).
Hambali, Pengetahuan Mistis Dalam Konteks Islam Dan Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jurnal Substantia, Vol.13, No. 2, Oktober 2011.
RIZKI MAH BENGI Konsep Pemikiran Irrasional Albert Ellis Dalam Teorirational Emotive Behaviur Therapy Menurut Prespektif Islam Skripsi, Tahun 2018.
Merinda, Bundo Kanduang Pantai Air Manis/ Murid Tuangku Abu Sani, Wawancara Langsung, Di Pantai Air Manis Pada 21 Agustus 2019.
Zumrodi, Respon Hadis Terhadap Budaya Masyarakat Arab, Jurnal Studi Hadis Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017.
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005).
Ahmad Rafiq, The Receptions of The Qur’an in Indonesia: A Case Study of The Place of The Qur’an in a Non-Arabic Speaking Community, Dissertation, The Temple University Graduated Board, 2014.
Mardalis, Metode Penelitian “ Suatu Pendekatan Proposal”, (Jakarta; Bumi Aksara, 2006), Edisi 1. Cet. ke-8.
Nana Sudjana, Teknik Analisis Rekreasi dan Kortelasi, (Bandung: Transito, 1993).
BPS, Kecamatan Padang Selatan dalam Angka, (BPS-Kota Padang: CV. Sarana Multi Abadi, 2018).
Cliford Geertz, Kebudayaan dan Agama, terj. Fransico Budi Hardiman, (Yogyakarta: Kanisius, 1992).
BPS, Kecamatan Padang Selatan dalam Angka, (BPS-Kota Padang: CV. Sarana Multi Abadi, 2018).
Jalal Al-Din Al-Suyuti, Al-Jami’ Al-Saghir, (Bairut Dar Al-Fikr, T.Th).
Sahid HM, Sejarah Evolusi Sunnah: Studi Pemikiran Fazlur Rahman, Jurnal Al-Tahrir, Vol. 11, No. 1 Mei 2011.
Berger, Peter L. & Thomas Luckmann, Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan (diterjemahkan dari buku asli The Social Construction of Reality oleh Hasan Basari). (Jakarta: LP3ES, 1990).
Muryanti, Revitalisasi Gotong Royong: Penguat Persaudaraan Masyarakat Muslim di Pedesaan, Sosiologi Reflektif, Volume 9, N0. 1, Oktober 2014.
Asruddin dkk. Tradisi Melaut Nelayan Muhammadiyah Pesisir Prov. Gorontalo, Artikel KN APPPTMA KE-8 3 desember 2018.
Ahmadiy, Islam Kaffah: Tinjauan Tafsir Q.S. Al-Baqarah :208 Syariati jurnal studi al-Qur’an dan Hukum, Vol. II No. 02, November 2016.
M. Anwar Firdausy dkk. Jurnal Budaya Islam, el-Harakah Vol.14 No.1 Tahun 2012.
Anwar, Masyarakat, Wawancara Langsung, Air Manis pada 14 Oktober 2020.
Rosma, Ketua LPM/ Tokoh Masyarakat, Wawancara Langsung, Air Manis Pada Tangal 19 Mei 2020.
Sahrial Nanden, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, Air Manis Pada 26 April 2019.
Tunaku Gazali, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, Air Manis Pada Tanggal 18 Mei 2020.
Sariati, Masyarakat Air Manis, Wawancara Langsung, Air Manis, 7 Maret 2020.
Helena, Pegawai Kelurahan Air Manis, Wawancara Langsung, pada 18 Maret 2020.
Tuanku Abu Sani, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, Air Manis pada 14 Oktober 2020.
Abdul Hadi, Tokoh Agama, Wawancara Langsung, Air Manis pada 14 Oktober 2020.
Efiardi, Tokoh Masyarakat, Wawancara Langsung, Pada 14 Oktober 2020.
Refbacks
- There are currently no refbacks.