Pondok Pesantren dan Resepsi Kolektif Hadis Misoginis

Autor(s): Nicki Kasma Noviantari, Edi Safri
DOI: 10.15548/mashdar.v4i2.5217

Abstract

This article explores the influence of misogynist hadith texts on islamic boarding school community in Kerinci. The pattern of life in Islamic boarding schools is something phenomenal because it describes their behavior which is based on their understanding of sacred texts such as hadith. However, this behavior is certainly different when viewed from the paradigm of text interpreters, whether textualist or contextualist. This article highlights the dimension which in the context of living hadith is known as collective performation. This research focus on tracing the hadiths that developed in traditional and modern Islamic boarding schools. By using a qualitative method with an ethnographic and gender approach to two types of Islamic boarding schools in Kerinci, the authors found that traditional Islamic boarding schools tended to be textual. They understand the hadith that prohibits women from traveling without a mahram strictly according to its textual meaning. Meanwhile, modern Islamic boarding schools understand this hadith contextually, that safe and secure environmental conditions allow women to leave the house without being accompanied by a mahram. The authors argue that the differences in the meaning of this hadith cannot be separated from the reading sources developed at the Islamic boarding school, as well as the influence of the teaching staff.

Keywords

misogynist hadith; gender; textual understanding; contextual understanding

Full Text:

PDF

References

A Idhoh Anas. “KURIKULUM DAN METODOLOGI PEMBELAJARAN PESANTREN.” Cendekia:Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan 10, no. 1 (2012): 30–44. https://doi.org/10.21154/cendekia.v10i1.400.

AHMAD ADE MAHFUDZIN. “Resepsi Hadis-Hadis Misoginis Di Kalangan Santri Pondok Pesantren Mojo Kabupaten Kediri.” IAIN Kediri, 2022. http://etheses.iainkediri.ac.id/id/eprint/7625.

Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad. SYARAH RIYADHUS SHALIHIN Jilid IV. Jakarta: Darul Falah, 2003.

ANAM, KHOIRUL. “STUDI LIVING HADIS PEMAHAMAN SANTRI PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM MLOKOREJO TERHADAP HADIS-HADIS MISOGINIS.” INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER, 2020.

Anshar Arifuddin. “Pakaian Muslimah Dalam Perspektif Hadis Dan Hukum Islam.” DIKTUM: JURNAL SYARIAH DAN HUKUM 17, no. 1 (2019): 65–86. https://doi.org/10.35905/diktum.v17i1.664.

Atiyatul Ulya. “KONSEP MAHRAM JAMINAN KEAMANAN ATAU PENGEKANGAN PEREMPUAN.” Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman 17, no. 1 (2013): 245–55. http://p2tp2a-dki.org.

Awar Tanjung. “Wawancara Tentag Etika Berpakaian Bagi Wanita Kepada Pimpinan Pondok Pesantren Modern Nurul Haq, Tanggal 14 Oktober.” Kerinci, 2020.

Azwar Tanjung. “Wawancara Tentang Pengamalan Hadis Larangan Berpergian Tanpa Mahram Kepada Pimpinan Pondok Pesantren Modern Nurul Haq Pada Tanggal 26 Januari.” Kerinci, 2023.

Badawi Mahmud Asy-Syaikh. Riyadhus Shalihat (Hadits Wanita). Jakarta: Pustaka Azam, 2004.

Duhriah, Duhriah. “LARANGAN BAGI PEREMPUAN HAID MELAKUKAN AKTIFITAS DI MESJID DAN MEMBACA AL-QUR’AN: Kajian Hadis Tematik.” Kafa`ah: Journal of Gender Studies 5, no. 1 (June 19, 2015): 60. https://doi.org/10.15548/jk.v5i1.114.

Ester Irmania. “Upaya Mengatasi Pengaruh Negatif Budaya Asing Terhadap Generasi Muda Di Indonesia.” Dinamika Sosial Budaya 23, no. 1 (2021): 148–160. https://doi.org/10.26623/jdsb.v23i1.2970.

Evi Muafiah. “Realitas Segregasi Gender Di Pesantren.” In Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS), 1066–78. Surabaya: IAIN PONOROGO, 2018. https://doi.org/10.36835/ancoms.v0iSeries%202.206.

Fahham, A. Muchaddam. “PEMAHAMAN PENGASUH PONDOK PESANTREN TERHADAP HADITS-HADITS MISOGINIS (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Di Kabupaten Ponorogo).” EGALITA 2, no. 1 (May 12, 2012): 1–11. https://doi.org/10.18860/egalita.v0i0.1958.

Faizah, Dayang Nur. “Wawancara Tentang Pengamalan Hadis Larangan Berpergian Tanpa Mahram Kepada Santriwati Pesantren Modern Nurul Haq Pada Tanggal 17 Oktiber.” Kerinci, 2020.

Hamzah, Ghufron. “Reinterpretasi Hadis Larangan Perempuan Bepergian Tanpa Mahram Dan Larangan Melukis(Pendekatan Sosio-Historis Dan Antropologis).” JASNA 1, no. 1 (2021): 25–35.

Hasibuan, Ummi Kalsum, and Hafizzullah Hafizzullah. “Hadis Tentang Wanita Menjadi Pemimpin: Menelisik Antara Pemahaman Tekstual Dan Kontekstual Perspektif M. Syuhudi Ismail.” Khazanah Theologia 3, no. 2 (March 14, 2021): 81–92. https://doi.org/10.15575/kt.v3i2.11023.

Husein Muhammad. Perempuan, Islam, Dan Negara. Yogyakarta: IRCisOd, 2022.

Ibnu Hajar Al- Asqalani. Fathul Baari Jilid 6. Bandung: Pustaka Azam, 2007.

Imam Abi Abdullah Muhammad Bin Ismail Ibn Ibrahim Bin Mughiro Bin Burdaza. Kitab Jaza’ As Shaid Bab Shalat Fii As Tsayabi , Juz 1. Beirut: Dar Al Kitab Al Amaliah, 1999.

Imam Abi Husaini Muslim Ibn Al Hajjaj Al Qusairi An Naisaburi. Kitab Libas As-Sainah Bab An Nisa’ Al Kaiyat Al Ariyat Al Mailat Al Mamilat Juz 2. Beirut: Dar Al Fikr, n.d.

Inal Aprinal. “Wawancara Larangan Wanita Mendekati Masjid Kepada Pimpinan Pondok Salafi Al-Kahfi, Tanggal 27 Januari.” Kerinci, 2021.

———. “Wawancara Tentang Pemahaman Hadis Larangan Berpergian Tanpa Mahram Kepada Pimpinan Pondok Pesantren Salafi Al-Kahfi Pada Tanggal 2 Januari.” Kerinci, 2023.

Jar Allah, ’Abd Allah ibn Jar Allah. Hak & Kewajiban Wanita Muslimah: Menurut Al-Quran Dan as-Sunnah. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2010.

John W. Creswell. Reseach Design: Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif, Dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Khozin, Akhmad. “Pemahaman Hadis Misoginis Dalam Kitab Uqudul Lujayn Di Pondok Pesantren An-Nur Semarang.” Millati: Journal of Islamic Studies and Humanities 3, no. 1 (September 26, 2018): 51. https://doi.org/10.18326/mlt.v3i1.51-72.

Lutfi Rahmatullah. “HAID (MENSTRUASI) DALAM TINJAUAN HADIS.” PALASTREN Palastren : Jurnal Studi Gender Oleh Pusat Studi Gender 6, no. 1 (2016): 23–56. https://doi.org/10.21043/palastren.v6i1.977.

MAMIK JULITA. “KAJIAN LIVING HADIS PEMAHAMAN SANTRI PONDOK PESANTREN AZZAKARIYAH TERHADAP HADIS–HADIS MISOGINIS (Studi Pada Pondok Pesantren Azzakariyah Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin).” UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI, 2022.

Maya Devita. “Wawancara Tentang Pengamalan Hadis Larangan Berpergian Tanpa Mahram Kepada Santriwati Pesantren Modern Nurul Haq Pada Tanggal 26 Januari.” Kerinci, 2023.

Maya Devita Sari. “Wawancara Larangan Wanita Mendekati Masjid Kepada Pembina Asrama Pondok Pesantren Modern Nurul Haq, Tanggal 2 Januari.” Kerinci, 2023.

Mohtazul Farid, Medhy Aginta Hidayat. “Perlawanan Perempuan Pesantren Terhadap Poligami Kiai Di Madura.” Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 10, no. 2 (2021): 992–1009. https://doi.org/10.30868/ei.v10i01.1805.

Muh Syamsuddin. “Dampak Hadits Misogini Terhadap Santri (Studi Kasus Tentang Pemahaman Gender Di Pesantren Salafiyah Darussalam Sumbersari Pare Kediri).” Mukaddimah: Jurnal Studi Islam 2, no. 2 (2017): 255–286. https://doi.org/10.14421/mjsi.22.1370.

Mulyana, Mulyana, Roswati Nurdin, and H Rajab. “Menggugat Larangan Wanita Haid Berdiam Dalam Masjid (Perbandingan Pandangan Imam Al-Syafi’i Dan Imam Ahmad).” Muqaranah 6, no. 2 (December 27, 2022): 133–50. https://doi.org/10.19109/muqaranah.v6i2.14618.

Novizal Wendry. “Majelis Zikir Al-Mujahadah Demangan Yogyakarta (Studi Kebutuhan Masyarakat Kota Terhadap Agama).” Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman 6, no. 1 (2019): 1–25. https://doi.org/194.31.53.129.

Nur Ikhlas, Ahmad Hifni. “Reinterpretasi Hadis Perempuan Di Ruang Publik Perspektif Feminisme Sosialis.” Ulunnuha 11, no. 1 (2022): 49–65. https://doi.org/10.15548/ju.v11i1.4020.

Nur komariah. “PONDOK PESANTREN SEBAGAI ROLE MODEL PENDIDIKAN BERBASIS FULL DAY SCHOOL.” HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam 5, no. 2 (2016): 183–98. https://doi.org/10.55403/hikmah.v5i2.30.

Nurul Putri. “Wawancara Tentang Pemahaman Hadis Larangan Berpergian Tanpa Mahram Kepada Santriwati Pondok Pesantren Salafi Al-Kahfi Pada Tanggal 7 Oktober.” Kerinci, 2020.

Nurul Wahyuni. “Wawancara Larangan Wanita Mendekati Masjid Kepada Pembina Santriwati Pesantren Modern Nurul Haq, Tanggal 2 Januari.” Kerinci, 2022.

Puji Lestina. “Wawancara Larangan Wanita Mendekati Masjid Kepada Pembina Pondok Salafi Al-Kahfi, Tanggal 28 Januari.” Kerinci, 2023.

———. “Wawancara Tentag Etika Berpakaian Bagi Wanita Kepada Pembina Asrama Pondok Salafi Al-Kahfi, Tanggal 20 Desember.” Kerinci, 2022.

———. “Wawancara Tentang Pemahaman Hadis Larangan Berpergian Tanpa Mahram Kepada Pembina Asrama Pondok Pesantren Salafi Al-Kahfi,” 2023. https://doi.org/26 Januari.

Rahmi Purnama. “Wawancara Tentag Etika Berpakaian Bagi Wanita Kepada Santriwati Pondok Salafi Al-Kahfi, Tanggal 5 Januari.” Kerinci, 2023.

Sakinah, N. “Pemahaman Kiai Pesantren Lasem Terhadap Hadis-Hadis Misoginis.” Tesis UIN Wali Songo. UIN WALISONGO SEMARANG, 2019. http://eprints.walisongo.ac.id/9959/.

Shubhi Sulaiman. Shalihah Kiat Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam. Semarang: Pustaka Adnan, 2005.

SURIP SURIP. “ANALISIS KURIKULUM PONDOK PESANTREN MU’ADALAH SEBAGAI PEMBAHARUAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM.” Jurnal Inovasi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan 2, no. 2 (2022): 217–25. https://doi.org/10.51878/teaching.v2i2.1290.

Usad Inal. “Wawancara Tentag Etika Berpakaian Bagi Wanita Kepada Pimpinan Pondok Salafi Al-Kahfi, Tanggal 17 Oktober.” Kerinci, 2020.

Wahyuni, Nurul Wahyuni Nurul. “Wawancara Larangan Wanita Mendekati Masjid Kepada Pembina Santriwati Pesantren Modern Nurul Haq, Tanggal 2 Januari.” Kerinci, 2023.

Wijayanti, Ratna. “Jilbab Sebagai Etika Busana Muslimah Dalam Perspektif Al-Qur’an.” Cakrawala: Jurnal Studi Islam 12, no. 2 (December 23, 2017): 151–70. https://doi.org/10.31603/cakrawala.v12i2.1842.

Zein, Fuad Muhammad, and Ghulam Falach. “KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA ( TELAAH ISU FEMINISME HADITS LAKNAT ALLAH TERHADAP ISTRI ).” Journal of Islamic Family Law 3, no. 2 (2019): 133–48.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.