Tahap Design Bahan Ajar Fisika SMA Terintegrasi Iman dan Takwa Berbasis Model Discovery Learning pada Materi Suhu dan Kalor

Rita Desmawati

Abstract


Tahap design ini merupakan kelanjutan dari tahap define pada 4-D model. Tahapan dalam 4-D meliputi define, design, development dan disseminate. Analisis terhadap hasil define menunjukkan bahwa MAN Koto Baru Solok membutuhkan bahan ajar yang mampu mengembangkan seluruh kompetensi peserta didik, tidak hanya kompetensi pengetahuan, tetapi juga kompetensi keterampilan dan sikap (sosial dan spiritual). Peserta didik membutuhkan bahan ajar yang sistematis, sederhana, dan sesuai dengan karakteristik diri dan lingkungan madrasah. Hasil ini ditindaklanjuti dengan mendesain bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang mendeskripsikan rancangan bahan ajar fisika SMA terintegrasi iman dan takwa berbasis discovery learning pada materi suhu dan kalor. Tahap Design bahan ajar dimulai dengan penyusunan standar tes, pemilihan media, pemilihan format, dan membuat rancangan awal. Bahan ajar yang didesain adalah handout dan diintegrasikan dengan iman dan takwa. Rancangan bahan ajar terintegrasi iman dan takwa berbasis discovery learning terdiri atas: cover, pendahuluan, dan sasaran pembelajaran. Tahap kegiatan pada bahan ajar disesuaikan dengan tahap-tahap discovery learning. Evalusi mencakup pemahaman dan penalaran..

References


Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstuan dalam Pembela-jaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Maielfi, Dini. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Berbasis Iman dan Takwa. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pasca-sarjana Universitas Negeri Padang.

Majid, A. 2009. Mengembangkan Standard Kompetensi Guru. Bandung: Remaja rosda Karya.

Mettler, Richard. (1998). Cognitive Learning Theory and Cane Travel Instruction A New Paradigm. Nebraska: State of Nebraska, Departement of Public Institutions, Division of Rehabilitations Service for The Visually Impaired.

Percival, Fred dan Henry Elington. 1988. Teknologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.

Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Membuat Bahan Ajar Inovatif.. Jogjakarta: DIVA Press.

Sari, Milya. 2013. “Pendidikan Biologi Berbasis Imtak Sebagai Usaha

Pembentukan Karakter Bangsa”. Ta’dib. 16 (1): 44-55.

Sudjana. Nana dan Ahmad Rivai. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumintono, B. 2010. Pembelajaran Sains, Pengembangan Keterampilan Sains dan Sikap Ilmiah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru. Al Biday ah, 2 (1), 63-85.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

Vernon, Gerlach s dan Donald P. Ely. 1971. Teaching & Media : A Systematic Approach. New Jersey : Prentice hal-Company.


Full Text: PDF

DOI: 10.15548/nsc.v4i1.445

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Natural Science Journal