Email this article 
PANDANGAN ISLAM TERHADAP PENGENTASAN PELACUR MELALUI METODE BERPIKIR OPTIMIS
Abstract
Islam views prostitution as dirty acts and adultery whose perpetrators must return the consideration of whipping or stoning. Prostitution is a very destructive classic problem, but in its response it is often hampered by indifference, despair, and depression in prostitutes. Therefore the Ministry of Social Affairs through the rehabilitation system in addition to providing skills also emphasizes an optimistic mindset. This article in the literature study discusses why Islam views the eradication of prostitutes through the method of optimistic thinking. The conclusion that can be drawn from Islam is the religion of Grace which denounces the attitude of despair and asks for optimism in order to always receive guidance, help, and thank God.
Keywords
Full Text:
PDF
DOI: https://doi.org/10.15548/tajdid.v23i2.1607
Abstract views : 165 times 
PDF : 896 times
References
Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisabur, Abdul Qasim. (2013). Risalah Qusyairiyah Sumber Kajian Ilmu Tasawuf. Jakarta: Pustaka Amani.
Al-Jaza’iri, Abu Bakar Jabir. (2008). Minhajul Muslim. Solo: Insan Kamil.
Amalia, M. (2018). Prostitusi Dan Perzinahan Dalam Perspektif Hukum Islam. Tahkim, 1(1), 68–87.
Angela, Dwi Monica, Ananda, A. dan fatmariza. (2018). Rehabilitasi Sosial di Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi Sukarami Kabupaten Solok. Journal of Civic Education, 73–82.
Anwar, Rosihon dan Saehudin. (2016). Akidah Akhlak. Bandung: CV Pustaka Setia.
B, Simandjutak. (1981). Beberapa Aspek Patologi Sosial. Bandung: Alumni. Goleman. 2002. Emotional Intellegence: Mengapa Kecerdasan Emosi Lebih Penting Daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Daradjat, Zakiyah. (1975). Problema Remaja di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.
Goleman, (2002). Emotional Intellegence: Mengapa Kecerdasan Emosi Lebih Penting Daripada IQ, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Huda, S. (2015). Zina Dalam Perspektif Hukum Islam dan Kitab Undang Undang Hukum Pidana. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 12(2), 377–397.
Kenedi, J. (2017). Wanita Dan Prostitusi Dalam Perspektif AlQuran dan Hadis. El-Afkar, 6(1), 43–54.
Koentjoro. (n.d.). Pelacur dan Resosialisasi Antara Patologi dan Rehabilitasi Sosial. Kognisi.
Koentjoro dan Sugihastuti. (1999). Pelacur, Wanita Tuna Susila, Pekerja Seks, dan “Apa Lagi”: Stigmatisasi Istilah. Humaniora, (11), 30–33.
Kurniawan, Firman Nofa. (2007). Hubungan Antar Aliensi Diri dengan Optimisme Masa Depan Para Waria. Surakarta: Fakultas Psikologi-Universitas Muhammadiyah Surakarta.
L. M, Mita Sari dkk. (2003). Pelacuran. Surakarta: Fakultas Psikologi-UMS Tugas Mata Kuliah Perkembangan Emosi.
Lestari, Rini dan Koentjoro. (2002). Pelatihan Berpikir Optimis Untuk Meningkatkan Harga Diri Pelacur yang Tingal di Panti dan di Luar Panti Sosial. Indigenous. Dalam Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi: Vol 6 (No.2): hal 134-146.
Mahfud, C. (2014). The Power Of Syukur Tafsir Kontekstual Konsep Syukur dalam al-Qur ’ an. Episteme, 9(2), 377–400.
Musthofa, Adib Bisri dkk, (1993). Muwaththa’ Al-Imam Malik r.a. Semarang: CV Asy Syifa’).
Priest, Robert. (1994). Stress dan Depresi. Semarang: Dahara Prize.
Pulungan, H. R. (2017). Memaknai Putus Asa Dalam Paradigma Henti. Fitrah, 3(1), 57–74.
Rahayu, Dini Nastiti Ambar. (2007). Optimisme Masa Depan Eks Pekerja Seks Komersial yang Mengikuti Rehabilitasi di Panti Karya Wanita ‘Wanita Utama” Surakarta. Surakarta: Fakultas Psikologi-Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sabiq, Sayyid. (1996). Fiqh Sunnah. (Bandung: PT Al-Maarif).
Sagir, A. (2014). Pertemuan Sabar Dan Syukur Dalam Hati. Studia Insania, 2(1), 19–31.
Santoso, Fattah, dkk. (2012). Studi Islam 3. Surakarta: Lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Seligman. (1995). The Optimistic Child. New York: Houghton Multin Company. Yahman, Soleh Amini. 1999. Prostitusi:Antara Masalah Sosial, Ekonomi, Moral Atau Etika Sosial. Kognisi. Majalah Ilmiah Psikologi: Vol.3 (No.2): hal 50-56.
Sumarno, S. (2013). Pembinaan Mantan Tunasusila di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur. PKS, 12(1), 62.
Wulandari, D. (2017). Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Optimisme Peserta Didik.
Yahman, Soleh Amini. (1999). Prostitusi: Antara Masalah Sosial, Ekonomi, Moral Atau Etika Sosial, dalam Kognisi Majalah Ilmiah Psikologi, Vol.3, No.2, (Jogjakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, 1999), hlm. 52.
Yanto, O. (2016). Prostitusi Online Sebagai Kejahatan Kemanusiaan Terhadap Anak: Telaah Hukum Islam Dan Hukum Positif. Ahkam, XVI(2), 187–196.
Yuhermansyah, E. dan R. Z. (2017). Kedudukan PSK Sebagai Korban Dalam Tindak Pidana Prostitusi. Legitimasi, VI(2), 295–315.
Zuhdi, Masjfuq, (1997). Masail Fiqhiyah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama, UIN Imam Bonjol Padang
Jl. Prof. Mahmud Yunus No.1, Lubuk Lintah, Kuranji.
Kota Padang, Sumatera Barat, 25153
Handphone: +62 8126615808
E-mail: tajdid@uinib.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.