DHABITH KRITERIA HADIS SHAHIH Studi Kasus: Periwayatan Hadis bi al-Ma’na

sri Chalida

Abstract


Hadis Rasulullah SAW dalam bentuk qauli (perkataan)  dapat diriwayatkan dengan bentuk lafaz sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah , namun  hadis dalam bentuk perbuatan dan taqrir beliau, sudah tentu diformulasikan oleh para sahabat yang menyaksikannya. Kenyataannya tidak semua hadis qauli ini disampaikan dengan lafaz yang sama. Ada kalanya memang Rasulullah SAW sendiri yang  menyampaikan lafaz yang berbeda karena para shahabat yang menerimanya tidak paham dengan lafaz yang pertama disampaikan Rasulullah SAW, sehingga Rasulullah SAW menggantinya dengan lafaz lain yang dimengerti oleh para shahabat tersebut. Namun ada kalanya para periwayat hadis mengganti lafaz hadis tersebut dengan kata yang bersinonim  disebabkan mereka tidak dapat mengingat lafaz asli yang didengarnya dari Rasulullah SAW. Pada hal dalam menyampaikan hadis, para periwayat tersebut harus dhabith atau dapat menerima hadis dengan baik dan benar dan menyampaikannya kembali sebagaimana yang diterimanya dengan baik dan benar pula.Periwatan hadis yang tidak sesuai dengan lafaz aslinya ini disebut riwayat bi al-ma’na. Dalam realitasnya periwayatan hadis bi al-ma’na  ini tidak dapat dihindari dan sering terjadi. Dalam sejarah hadis, pada awalnya ternyata periwayatan hadis bi al-ma’na  ini merupakan dispensasi sebelum kitab-kitab hadis dibukukan. Dispensasi bagi periwayatan bi al-ma’na ini bukanlah merupakan indikasi dari ketidakkonsistenan para ulama dalam memenuhi persyaratan ke-dhabith-an,  karena sebenarnya para ulama telah menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi para rawi dalam periwayatan hadis .


Keywords


Hadits, Dhabith, Periwayatan bi al-ma’na,

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/ju.v6i2.599
Abstract views : 1031 times
PDF : 888 times

References


Ibn Hanbal, Abu ‘Abd Ahmad, Musnad Ahmad Ibn Hanbal, Beirut: Al-Makhtab al-Islamiy, 1398M

al-Bukhariy, Abu ‘Abd Allah Muhammad Ibn Ismail al-Bukhariy, selanjutnya disebut Imam, Al-Jami’al-Shahih (Shahih al-Bukhariy), Beirut:Dar al-Fikr, / t. th

‘Itr, Nur al-Din, Manhaj al-Naqd fiy ‘ Ulum al-Hadis, Damsyiq: Dar al-Fikr, 1399 H / 1979 M.

al-Khatib, Muhammad ‘Ajjaj, Ushul al-Hadis: ‘Ulumuh wa Mushthalahuh, Beirut: Dar al-Fikr, 2008

al-Khatib, Muhammad Ajjaj, Sunnah Qabl al-Tadwin, Kairo: Makatabah Wahdah, 1963

al-Naisaburiy, Imam Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyairiy, Shahih Muslim, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2003

al-Shalih, Shubhi, ‘Ulum al-Hadis wa Mushthalahuh, Bei¬rut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin , 1977

al-Shan’aniy, Muhammad ibn Ibrahim, Tawdhih al-Afkar li Ma’aniy Tanqih al-Azhar, Madinah: Maktabah al-Salafiyah, t. Th

al-Sijistaniy, Abu Daud Sulaiman Ibn al-‘Asy’as, Sunan Abiy Daud, Indonesia: Maktabat al-Rihlaniy, /t. th.

al-Suyuthiy, Jalal al-Din ‘Abd al-Rahman Ibn Abiy Bakr, Tadrib al-Rawiy fiy Syarh Taqrib al-Nabawiy, Beirut; Dar al-Ihya al-Sunnah al-Nabawiyyah , 1979 M.

al-Tirmidziy, Abu Isa Muhammad Ibn Isa Ibn Surah, Sunan al-Tirmidziy wa Huwa al-Jami’ al-Shahih, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2006

Rahman, Fathur, Ikhtisar Mushthalah al-Hadis, Yogyakarta: PT. Al-Ma’arif, 1985.

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1990


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama, UIN Imam Bonjol Padang
Jl. Sungai Bangek, Kel. Balai Gadang, Kec. Koto Tangah. 
Kota Padang, Sumatera Barat, 25171
E-mail: jurnal-ulunnuha@uinib.ac.id



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.