Analisis Kata Al-Qiyamah Dalam Semantik Toshihiko Izutsu
Abstract
The context of the word al-Qiyamah, it is interpreted as the Day of Judgment. However, the meaning of al-Qiyamah is often specifically for the Day of Judgment of Muslims. A Japanese Islamic scholar named Toshihiko Izutsu with his interpretation method, namely semantic analysis, was able to present various insights which he called the Weltanschauung of the Qur'an. This study aims to reveal the meaning of the word al-Qiyamah in the Qur'an using the Izutsu method. The analysis was carried out using two models, namely syntagmatic analysis and paradigmatic analysis, then continued with historical semantics, namely synchronic and diachronic. The results of the analysis stated that the meaning of al-Qiyamah in the Qur'an from Izutsu's semantic perspective produces Weltanshauung. Al-Qiyamah is a word that is used specifically for the call to approach the Qur'an. This call is addressed to various groups ranging from Muslims, infidels to hypocrites. This shows that al-Qiyamah in the Qur'an is open to anyone. The meaning of the orientation of al Qiyamah in the Qur'an seems to be more directed towards strengthening monotheism.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arief, A. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Jakarta Pers.
Darajat, Z. (1992). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Echols, J. M., & Shadily, H. (2005). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hawi, A. (2013). Kompetensi Guru PAI. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hurlock, E. B. (1978). Child Development. Kogakhusha: McGraw-Hill.
Kebudayaan, D. P. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Edisi ke II.
Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. (1998). Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Madjid, N. (1997). Masyarakat Religius: Membumikan Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Paramadina.
Mahmud, d. (2013). Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga. Jakarta: Akademia Permata.
Masykuri. (2007). Pengalaman Budaya Agama (Religius Culture) di Sekolah Umum. Jurnal Smart Kids, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah: Dirjen PAI Departemen Agama RI .
Muhaimin. (2005). Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nahlawi, A. (1995). Usulu Tarbiyah Islamiyyah wa Asalibihafi Baitiwal Madrasah Wal Mujtama, Terjemahan Shihabuddin dengan judul "Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyrakat. Jakarta: Gema Insani Pers.
Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Press, Cet ke-7.
Rochman, C., & Gunawan, H. (2012). Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru: Menjadi Guru yang Dicintai dan Diteladi oleh Siswa. Bandung: Nuansa Cendikia.
Sahlan, A. (2010). Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN Maloki Press.
Sapuri, R. (2009). Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Jakarta: Rajawali Press.
Shaleh, A. R. (2006). Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Shochib, M. (2010). Pola Asuh Orang Tua (dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri Sebagai Pribadi yang Berkarakter). Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, A. (2000). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet ke-21.
Tafsir, A. (2004). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosada Karya.
Ulwan, A. N. (1995). Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta: Pustaka Amani.
Umar, H. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Zaky Mubarok, d. (2001). Akidah Islam. Yogyakarta: UII Press Jogjakarta.
DOI: https://doi.org/10.15548/attarbiyah.v15i1.9545
Refbacks
- There are currently no refbacks.