Kajian Kritis Repetisi Lafal “Lilla ̅hi ma ̅ fi ̅ as-sama ̅wa ̅ti wa ma ̅ fi ̅ al-arḍ” Dalam Surat An-Nisa ̅'

khairil hidayat

Abstract


Abstrak
Repetisi yang terjadi dalam al-Qur’an bukanlah sesuatu yang sia-sia, setiap lafalnya memiliki tujuan tertentu. Untuk membuktikannya melalui keilmuan al-Qur’an yaitu tikra ̅r, menerapkan kaidah tikra ̅r kepada salah satu lafal repetisi dalam surat an-Nisa ̅' yaitu lafal “Lilla ̅hi ma ̅ fi ̅ as-sama ̅wa ̅ti wa ma ̅ fi ̅ al-arḍ”, ditemukan enam kali dalam kategori tikra ̅r al-lafẓ wa al-ma’na dan tikra ̅r bi al-ma’na du ̅na al-lafẓ. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pustaka (Library research), untuk analisis data penulis menggunakan analisis konten dan deskriptif analitik serta teknik pengumpulan data dilakukan secara mauḍu ̅’i,. Hasilnya adalah lafal ini direpetisi sebanyak enam kali dalam surat an-Nisa ̅'. Ditinjau dari kaidah-kaidah tikra ̅r, lafal-lafal tersebut memiliki kaitan yang berbeda-beda, bahkan repetisi lafal yang berdekatan tidak memiliki konteks yang sama, sedikit perbedaan lafal menimbulkan konteks yang berbeda juga. Mufassiri ̅n menjelaskan pengkhususan kepemilikan secara mutlak kepada Allah SWT, apapun yang tersembunyi dan tampak, maupun benda atau makhluk yang berada setiap lapisan langit dan bumi. Tiada sekutu dan tiada bergantung dengan makhluk manapun. Sehingga dengan kekuasaan-NYA mewajibkan untuk tunduk dan taat. Tujuan dari repetisi lafal-lafal ini sebagai peringatan atas kekuasaan Allah SWT, penegasan atau memperkuat terhadap posisi ketuhanan yang dikeragui oleh orang yang ingkar dan janji Allah SWT akan dibalas semua perbuatannya.
Kata kunci: An-Nisa ̅', Tikra ̅r, Kepemilikan, Gaya bahasa.
Abstract
The repetition that occurs in the Qur'an is not something in vain, each recitation has a specific purpose. To prove it through the science of the Qur'an i.e. tikra ̅r, applying the rule of tikra ̅r to one of the repetition recitations in the letter an-Nisa ̅.′ i.e. the pronunciation “Lilla ̅hi ma ̅ fi ̅ as-sama ̅wa ̅ti wa ma ̅ fi ̅ al-arḍ”found six times in the categories tikra ̅r al-lafẓ wa al-ma’na and tikra ̅r bi al-ma’na du ̅na al-lafẓ. This research uses a type of library research, for data analysis the author uses content analysis and descriptive analytics and data collection techniques carried out mauḍ, u.'i,. The result was that this recitation was repetitioned six times in the letter an-Nisa ̅′. Judging from the rules of tikra ̅r, the pronunciations have different relationships, even the adjacent repetitions of the pronunciation do not have the same context, the slight differences in pronunciation give rise to different contexts as well. Mufassiri ̅n explained the specificity of absolute possession to Allah Almighty, whatever is hidden and visible, or objects or beings that are in every layer of heaven and earth. No allies and no dependence on any creature. So that with HIS power it is obligatory to submit and obey. The purpose of these repetitions is as a warning of the power of Allah SWT, affirmation or strengthening of the divine position that is doubted by the person who disobeys and the promise of Allah SWT will be reciprocated for all his deeds.
Keywords: An-Nisa ̅', Tikra ̅r, Ownership, style




DOI: https://doi.org/10.15548/h.v16i2.4808
Abstract views : 78 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 61 times

References


Abadi, A. F. (1995). al-Qomu ̅s al-Muhi ̅t. Beirut: Darul Fikri.

Asyur, I. (1984). Tafsi ̅r Tahi ̅r Wa Tanwi ̅r. Tunisia: Darut Tunis an Nashr.

atsir, I. a. (1990). al-Mistlu as-Sairi Fi ̅ Adabi Khatibi Wa Sair, tahqiq Muhyiidin Abdul Hamid. Beirut: Maktabah al Ashriyah.

Baidan, N. (2011). metode penafsiran al-Qur'an , kajian kritis terhadap ayat-ayat yang beredaksi mirip. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darwis, M. a. (1998). Irab al-Qur'an al-Kari ̅m wa Baya ̅nuhu. Suriah: Darul al-Irsyad.

Farmawi, A. H. (1977). al-Bida ̅yat fi ̅ at Tafsi ̅r al-Maudhui. Beirut: Matha'at ad Dharat al-Arabiyah.

Garnathi, I. Z. (1971). Milakut at Ta'wil. Beirut: Darul al-Kitab.

Hadi, S. (2020). Permata Semantik di Samudera Stilistik. Serang: A-Empat.

Hamka, B. (1989). Tafsir al Azhar. Singapura: Pustaka Nasional PTE ITD.

Iskafi, a. K. (1973). Durrat at-Tanzi ̅l Wa gurra ̅tu at ta'wi ̅l. Beirut: Darul al-Afaq al-Jadidah.

Katsir, I. (2008). Tafsir al -Qur'an al-Azhi ̅m. Beirut: Darul Ma'rifah.

Khadar, S. (2003). Takrar al-Uslub fi ̅ al-Lughoh al-ara ̅biyah. kairo: Darul al Wafa.

Kirmani, A. (1998). Asra ̅r at-Tikra ̅r fi ̅ al-Qur'an. Beirut: Darul Fadhilah.

Mahmud. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Malik, I. (2000). al-Fiyah Ibnu Malik Fi ̅ an-nahwi Wa as-shorfi . Beirut: Darul Kutub Ilmiah.

Manzur, I. (1995). Lisa ̅n al-Arab. Beirut: Darus As Shodir.

Qhurtuby, A. (2003). Al-Jami Al-Ahka ̅m al -Qur'an al-kari ̅m . Kairo: Darul ar Rayyan.

Razi, F. a. (1981). Tafsir al-Kabir. Beirut: Darul al Fikri.

Sabt, K. U. (2001). Qawaidud at-Tafsi ̅r Jam'an Wa Dira ̅satan. al-Jizah: Darul Ibnu Affan.

Shihab, M. Q. (2000). Tafsir al-Misbah: Pesan, kesan dan Keserasian al-Qur'an. Banten: Lentera hati.

Shihab, M. Q. (2007). Mukjizat al-Qur'an. Bandung: Mizan.

Shobuni, M. A. (1981). Shofwa ̅tut Tafasir. Beirut: Darul al-Qur'an al Karim.

Sulaiman, S. I. (2016). Shofwatul Bayan fi ̅ Mutasyabihi Nuzumil al-Qur'an. Kairo: Maktabah al Iman.

Suyuthi, j. a. (2014). al-itqo ̅n fi ̅ ulumil Qur'an. Beirut: Muassasah ar Risalah.

Watt, W. M. (1991). Pengantar Studi al-Qur'an, terj.Taufiq Adnan Amal. Jakarta: Rajawali Press.

Zamakhsyari, A. (1997). Tafsir al-Kasya ̅f. Beirut: Darul al Kutub.

Zarkasyi, A. (2005). al-Burha ̅n fi ́ Ulumil Qur'an. Kairo: Maktabah Isa al Halabi


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Anton Publishing Logo

Licence

This work is licensed under a

Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License