KOMPENTENSI KOMUNIKASI ULAMA LINTAS BUDAYA
Abstract
penyelenggaraan program pelestarian nilai adat, budaya dan Agama di Nagari Lunang. Penelitian ini
berkesimpulan bahwa perbedaan budaya berimplikasi terhadap komunikasi ulama lintas budaya. Hal
itu dilatarbelakangi oleh: Pertama, Faktor pengetahuan (knowledge) yang terdiri dari Nilai-nilai budaya,
pandangan dunia, sejarah, dan organisasi sosial, yang dianut masing-masing etnis, mempengaruhi kompetensi
komunikasi ulama lintas budaya pada aspek pengetahuan dalam kontek pelestarian nilai budaya, adat dan
agama. Secara konseptual, hasil penelitian ini mendukung teori komunikasi antarbudaya yang dikemukakan
oleh William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, bahwa dalam komunikasi antarbudaya manusia selalu
dipengaruhi oleh sistem kultural, sosiokultural dan psikokultural. Kedua, Kemampuan mengurangi
kesalahpahaman budaya merupakan faktor penghambat kompetensi komunikasi ulama lintas budaya pada
aspek motivasi. Secara konseptual temuan penelitian ini, menguatkan teori Larry. A. Samovar, Richard
E.Porter dan Edwin R. McDanel. Ketiga, Gaya komunikasi yang mau menang sendiri, defensive dan kurang
ramah, merupakan factor penghambat pada aspek ketrampilan berkomunikasi ulama lintas budaya. Temuan
ini mendukung teori negosiasi identitas yang dikemukan oleh William B.Gudykunts.
Sumber data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dengan alasan bahwa komponen-komponen
data yang dicari meliputi aspek kehidupan masyarakat, yaitu apa yang dikatakan dan dilakukan oleh para
informan, maka segenap komponen tersebut di baca dianalisis dengan teori komunikasi antarbudaya
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.15548/turast.v4i1.309
Abstract views : 468 times
PDF : 511 times
References
Abdullah, Amin. (2003). Arah Baru Kajian Islam.
Makalah dipresentasikan pada acara Seminar
Annual Comperence, Yogyakarta.
Abdullah, Taufik. (1972) “Modernization in the
Minangkabau World: West Sumatera in the
Early Decades of 20
Century” . Claire Holt
(Ed.). Culture and Politics in Indonesia.
Ithaca. New York: Cornell University Press.
Anan, Gusni. (2003). Penguasa Militer dan
Pemerintahan Daerah: Sumatera Barat Akhir
dan Awal 1960-an. Jurnal Analisis
CSIS, No. 4.
Asa Berger, Athur. (2000). Media and
Comunication Research Methods: An
Introduction to Qualitative and Quantitatif
Approaches. London: Sage Publications.
Bogdan, Robert C. and Biklen, Sari Knopp.
(1982). Qualitative Research for Education:
An Introduction to Theory and Methods.
Boston: Allyn and Bacon Inc.
De Vito, Joseph A. (1981). Communication:
Concepts and Processes. New York: PrenticeHall.
Endraswara, Suwardi. (2006). Metode, Teori
Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi,
Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Geung, Kim. (2004). Komunikasi Antarabudaya
Korea dan Indonesia (Kajian tentang Perilaku
Masyarakat Korea dan Jawa). Yogyakarta:
Pusat Studi Korea UGM.
Gibb, Jack. (1961). Devensive Communication.
Journal of Communication Volume 11.
Gladstein, Gerald A. (et al.). (1987). Empaty
and Counseling: Ecploration in Theory and
Research. New York: Spinger-Verlag.
Gudykunst, William B. and Yun Kim, Young.
(1992). Communicating With Stagers An
Approach To Intercultural Communication
(Ed.). USA: McGraw-Hill.
Gudykunst, William B. (et al.). (1996).
Communication In Personal Relationship
Across Cultures. USA: Sage Publications, Inc.
Gudykunst, William B. dan Mody, Bella. (2002).
Handbook of International and Intercultural
Communication (Second Edition). California:
Sage Publication Inc.
Hamad, Ibnu. (2006). “Teori Analisis Wacana,”
Hand Out, (Tidak diterbitkan), Jakarta:
Pascasarjana FISIP UI.
Kirk, Jerome and L. Miller, Marc. (1986).
Reliability and Validity in Qualitative Research.
Beverly Hills: Sage Publications.
Kusmana. (2006). Integrasi Keilmuan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menuju Universitas Riset
(Ed.). Jakarta: Kerjasama PPJM dengan UIN
Jakarta Perss.
Lincoln, Y. Vonna S. dan Guba, Egon G. (1985).
Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage
Publications.
Littlejonh, Stephen W. (1996). Theories of Human
Communication. California: Wadsworth
Publishing Company.
Marshall, Catherine and B. Rossman, Gretchen.
(1989). Designing Qualitative Research.
California: Sage Publications. Inc.
Matsumo, Yoko. (et al.). (1996). Cross-Cultural
Variabilty of Communication in Personal
Relationships. Gugykunts, William B.
Communication in Personal Relationships
Across Culture. California: Sage Publications
Inc.
Meleong, Lexy. (2000). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Muarif Ambary, Hasan. (1998). Menemukan
Peradaban Arkeologi dan Islam di Indonesia.
Jakarta: Arkeologi Nasional.
Muhadjir, N. (1989). Metodologi Penelitian
Kualitatif: Telaah Positivistik Rasionalistik dan
Phenomenologik. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Muhammad Amin, Miska. (1993). Epistemologi
Islam. Jakarta: UI Press.
Mulyana, Dedy. (2001). Metodologi Penelitian
Kualitatif Paradigma Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasikun. (2003). Fenomenologi, Makalah
disampaikan pada Pelatihan Penelitian
Dosen-dosen STAIN se-Indonesia. Salatiga.
Norman K, Denzin dan Y.Vona S. Lincoln.
(1994). Handbook of Qualitative Research
(Ed.). California: Sage Publications, Inc.
Pranowo, M. Bambang. (1999). Islam Faktual
Antara Tradisi dan Relasi Kuasa. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa.
Quin Patton, Michael. (1990). Qualitative
Evalutions and Research Methods. Newbury
Park: Sage Publication.
Ramadhan Yusuf, Muhammad Khair. (1990).
Min Khashâ’ish al-I'lâm al-Islâmî. Mekah:
Rabithah 'Alam Islamiy.
Sambas, Sukriadi. (2004). Struktur Keilmuan
Dakwah. : Makalah disampaikan pada Seminar
Pengembangan Ilmu Dakwah. Jakarta.
Samovar, Larry A. (et al.). (1985). Understanding
Intercultural Communication. Belmon
California: Wadsworth Publishing Company.
Samovar, Larry A. (et al.). (2006). Communication
Between Cultures. California: Wadsworth
Publishing Company.
Sanderson, Stephen K. (1991). Sosiologi Makro:
Sebuah Pendekatan terhadap Realitas Sosial
(edisi Indonesia). Jakarta: Raja Wali Press.
Schoorl, W. (1993). Culture and Change Among
the Muyu. Leiden: KITLV Press.
Schroedev, Ralph. (t.th). Max Weber and
The Sociology of Culture. London: Sarge
Publications, t.th
Sobur, Alex. (2006). Semiotika Komunikasi.
Bandung: Rosdakarya.
Soeprapto, H. R. Riyadi. (2002). Interaksionis
Simbolik: Perspektif Sosiologi Modern.
Yogyakarta: Averroes Press Bekerjasama
dengan Pustaka Pelajar.
Spitzberg, B. and Cupach, W. (1984). Interpersonal
Communication Competence. New York, Sage
Publication.
Strauss, Anselm L. and Corbin, Juliet. (1990).
Basic of Qualitatif Research, Grounded Theory
Procedure and Techniques. London: Sage
Publication.
Sumner, Colin. (1978). Violence, Culture dan
Censure. London : Taylor & Francis.
Tamzirien. (2008). Serat Dewaruci: Gelora Sufisme
Islam Jawa. (Edisi V. Tahun I.). Jakarta:
Kartika Press, 2008.
Tatang M, Amirin. (1990). Menyusun Rencana
Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Tim Peneliti. (2005). Peta Dakwah Sumatera
Barat. Padang: Kerjasama Pemda Sumbar
dengan Fakultas Dakwah.
Tumanggor, Rusmin. (2003). Acuan Dasar
Proposal Penelitian: Refleksi atas Pelbagai
Proposal. Narasi, Vol. IV.
W. Creswell, John. (1998). Qualitative Inquiry
and Research Design: Choosing Among Five
Tradition. London: Sage Pullications.
Yun Kim, Young. (1991). Intercultural
Communication Competence: A System–
Theoritic View”. S. Ting Toomy dan R.
Korzenny (Ed.). Cross–Cultural Interpersonal
Communication. Newbury Park, CA: Sage
Publications.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Turast : Jurnal Penelitian dan Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM), Gedung Rektorat Lantai I
Kampus III Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang - All rights reserved
Email: lp2m@uinib.ac.id