METODE HISAB TAKWIM TAREKAT SYATTARIYAH DI MINANGKABAU
Abstract
menentukan awal bulan Hijriah. Perbedaan mendasar metode hisab takwim dengan metode yang diterapkan
oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah adalah metode hisab takwim ini bisa dikatakan masih sangat
tradisional tidak didasarkan pada perhitungan astronomis sedikitpun.
Metode yang diterapkan oleh tarekat Syattariyah di Minangkabau menjadi menarik karena mereka memulai
puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri selalu terlambat satu atau dua hari dari yang ditetapkan oleh
pemerintah, sehingga muncul anggapan bahwa metode yang digunakan Syattariyah tidak mempunyai dasar.
Oleh karena itu, artikel ini ingin menelusuri metode hisab takwim tarekat Syattariyah tersebut dari segi asal
usul, dasar dalil, dan metode penghitungannya yang menyebabkan keterlambatan Syattariyah dalam memulai
puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.15548/turast.v4i1.312
Abstract views : 817 times
PDF : 452 times
References
Abdullah, Hawash. (1980). Perkembangan Ilmu
Tasawuf dan Tokoh-Tokohnya di Nusantara.
Surabaya: al-Ikhlas.
Akhimuddin, Yusri. (2012). Naskah Taqwim:
Penggunaan Numerik Arab dalam Penetapan
Awal Bulan Qamariyah”. Jurnal Skiptoria,
Vol. 1 No.
al-Suyuthi, Jalal al-Din. (tt). al-Syamarikh fi ‘Ilm
al-Tarikh. Kairo: Maktabah al-Adab.
Amin, Imam Maulana Abdul Manaf. al-Taqwim
wa al-Shiyam. Manuskrip.
Amri, Rupi’i. (2012). Upaya Penyatuan Kalender
Islam di Indonesia (Studi Atas Pemikiran
Thomas Djamaluddin). Jurnal Ishraqi, Vol. 10.
Azhari, Susiknan dan Ibnor Azli Ibrahim. (2008).
Kalender Jawa Islam: Memadukan Tradisi
dan Tuntutan Syar‘i”. Jurnal asy-Syir‘ah, Vol.
No. I.
Azhari, Susiknan. (2007). Ilmu Falak: Perjumpaan
Khazanah Islam dan Sains Modern.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Fathurahman, Oman. (2008). Tarekat Syattariyah
di Minangkabau: Teks dan Konteks. Jakarta:
Kencana.
Fayadh, Muhammad. (2003). al-Taqawim. Kairo:
Nahdhah Misr li al-Taba‘ah wa al-Nashr wa
al-Tauzi‘.
Ibn Manzhur. (2010). Lisan al-‘Arabi. Kuwait:
Dar al-Nawadir.
Ilyas, Muhammad. (1997). Sistem Kalender Islam
dari Perspektif Astronomi. Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka.
Khazin, Muhyiddin. (2004). Ilmu Falak Dalam
Teori dan Praktik. Yogyakarta: Buana Pustaka.
Munawwir, Ahmad Warson. (tt). Kamus alMunawwir
Arab
Indonesia
Terlengkap.
Surabaya:
Pustaka
Progressif.
Raharto, Moedji. (2005). Aspek Astronomi Dalam
Sistem Kalender. Makalah disampaikan
pada Seminar dan Workshop Nasional:
Aspek Astronomi Dalam Kalender Bulan
dan Matahari di Indonesia. Observatorium
Boscha, Bandung.
Shaikh, Salman. (2006). Hilal Sighting & Islamic
Dates: Issues and Solution Insha’Allaah”. a
Paper were presented at Presented at Islamic
Crescent Observation Project Conferences
in Amman, Abu Dhabi, UAE.
Sjarifoedin. Amir. (2011). Minangkabau Dari
Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai Tuanku
Imam Bonjol. Jakarta: Gria Media Prima.
Anonimous. (tt). Naskah Calau. CS-SJJ-201110G.
Manuskrip.
Anonimous. (tt). Naskah Calau. CS-SJJ-201176B.
Manuskrip.
Khaliq, Abdul. (tt). Mizan al-Qarb. Manuskrip.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Turast : Jurnal Penelitian dan Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM), Gedung Rektorat Lantai I
Kampus III Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang - All rights reserved
Email: lp2m@uinib.ac.id