METODE HISAB TAKWIM TAREKAT SYATTARIYAH DI MINANGKABAU

Muhammad Adiasa Rhazes Adiasa

Abstract


Artikel ini berbicara mengenai metode hisab takwim yang digunakan oleh tarekat Syattariyah dalam
menentukan awal bulan Hijriah. Perbedaan mendasar metode hisab takwim dengan metode yang diterapkan
oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah adalah metode hisab takwim ini bisa dikatakan masih sangat
tradisional tidak didasarkan pada perhitungan astronomis sedikitpun.
Metode yang diterapkan oleh tarekat Syattariyah di Minangkabau menjadi menarik karena mereka memulai
puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri selalu terlambat satu atau dua hari dari yang ditetapkan oleh
pemerintah, sehingga muncul anggapan bahwa metode yang digunakan Syattariyah tidak mempunyai dasar.
Oleh karena itu, artikel ini ingin menelusuri metode hisab takwim tarekat Syattariyah tersebut dari segi asal
usul, dasar dalil, dan metode penghitungannya yang menyebabkan keterlambatan Syattariyah dalam memulai
puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Keywords


Metode Hisab Takwim, Tarekat Syattariyah Minagkabau

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/turast.v4i1.312
Abstract views : 847 times
PDF : 461 times

References


Abdullah, Hawash. (1980). Perkembangan Ilmu

Tasawuf dan Tokoh-Tokohnya di Nusantara.

Surabaya: al-Ikhlas.

Akhimuddin, Yusri. (2012). Naskah Taqwim:

Penggunaan Numerik Arab dalam Penetapan

Awal Bulan Qamariyah”. Jurnal Skiptoria,

Vol. 1 No.

al-Suyuthi, Jalal al-Din. (tt). al-Syamarikh fi ‘Ilm

al-Tarikh. Kairo: Maktabah al-Adab.

Amin, Imam Maulana Abdul Manaf. al-Taqwim

wa al-Shiyam. Manuskrip.

Amri, Rupi’i. (2012). Upaya Penyatuan Kalender

Islam di Indonesia (Studi Atas Pemikiran

Thomas Djamaluddin). Jurnal Ishraqi, Vol. 10.

Azhari, Susiknan dan Ibnor Azli Ibrahim. (2008).

Kalender Jawa Islam: Memadukan Tradisi

dan Tuntutan Syar‘i”. Jurnal asy-Syir‘ah, Vol.

No. I.

Azhari, Susiknan. (2007). Ilmu Falak: Perjumpaan

Khazanah Islam dan Sains Modern.

Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Fathurahman, Oman. (2008). Tarekat Syattariyah

di Minangkabau: Teks dan Konteks. Jakarta:

Kencana.

Fayadh, Muhammad. (2003). al-Taqawim. Kairo:

Nahdhah Misr li al-Taba‘ah wa al-Nashr wa

al-Tauzi‘.

Ibn Manzhur. (2010). Lisan al-‘Arabi. Kuwait:

Dar al-Nawadir.

Ilyas, Muhammad. (1997). Sistem Kalender Islam

dari Perspektif Astronomi. Kuala Lumpur:

Dewan Bahasa dan Pustaka.

Khazin, Muhyiddin. (2004). Ilmu Falak Dalam

Teori dan Praktik. Yogyakarta: Buana Pustaka.

Munawwir, Ahmad Warson. (tt). Kamus alMunawwir

Arab

Indonesia

Terlengkap.

Surabaya:

Pustaka

Progressif.

Raharto, Moedji. (2005). Aspek Astronomi Dalam

Sistem Kalender. Makalah disampaikan

pada Seminar dan Workshop Nasional:

Aspek Astronomi Dalam Kalender Bulan

dan Matahari di Indonesia. Observatorium

Boscha, Bandung.

Shaikh, Salman. (2006). Hilal Sighting & Islamic

Dates: Issues and Solution Insha’Allaah”. a

Paper were presented at Presented at Islamic

Crescent Observation Project Conferences

in Amman, Abu Dhabi, UAE.

Sjarifoedin. Amir. (2011). Minangkabau Dari

Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai Tuanku

Imam Bonjol. Jakarta: Gria Media Prima.

Anonimous. (tt). Naskah Calau. CS-SJJ-201110G.

Manuskrip.

Anonimous. (tt). Naskah Calau. CS-SJJ-201176B.

Manuskrip.

Khaliq, Abdul. (tt). Mizan al-Qarb. Manuskrip.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Turast : Jurnal Penelitian dan Pengabdian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Editorial Office
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Copyright©. Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah
Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM), Gedung Rektorat Lantai I
Kampus III Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang - All rights reserved
Email: lp2m@uinib.ac.id