MULTIKULTURAL RANAH MINANG Interaksi Sosial dan Eksistensi Etnis Cina Padang
Abstract
keunikan tersendiri. Terutama dalam bidang ekonomi, masyarakat Cina dapatmemanfaatkan peluang
yang ada serta memainkan peran penting, hal ini terlihat jelas pada awal kedatangan di Sumatera Barat,
mereka menjalin hubungan yang baik dengan Belanda. Hubungan yang baik ini agak tercederai dengan
adanya isu komunis yang menghinggapi masyarakat Tionghoa. Dalam rangka penguatan hubungan dua
kelompok ini dibutuhkan sinergi yang kuat dalam penguatan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian
dari multikultulalisme sehingga konflik-konflik yang ada dapat diminimalisir dengan baik. Penelitian ini
merupakan upaya untuk menggali nilai-nilai yang diterapkan oleh dua kelompok berbeda sehingga konflik
sangat minim dan pendekatan budaya adalah upaya dalam menyatukan mereka, terutama dari segi ekonomi.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.15548/turast.v4i2.347
Abstract views : 612 times
PDF : 2641 times
References
Alfirdaus, Laila Khalid, dkk. (2014). “Politk Relasi
Etnik: Matrenialitas dan Etnik Minoritas
Cina”. Jurnal Komunitas. Vol. VI, No. 1.
Astuti, Renggo & Widiyanto, Sigit. (1998).
Budaya Masyarakat Perbatasan: Hubungan
Sosial Antargolongan Etnik yang Berbeda di
Sumatera Barat. Jakarta: Proyek Pengkajian
dan Pembinaan Kebudayaan Masa Kini.
Budiman, Arief. (2006). Kebebasan, Negara,
Pembangunan: Kumpulan Tulisan 19652005.
Jakarta:
Pustaka
Alvabet.
Kahin, Audrey. (2005). Dari Pemberontakan ke
Integrasi: Sumatera Barat dan Politik Indonesia
-1998, terj. Azmi & Zulfahmi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Kato, Tsuyoshi. (2005). Adat Minangkabau dan
Merantau dalam persfektif Sejarah. Jakarta:
Balai Pustaka.
La Ode, M.D. (2013). Politik Tiga Wajah. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Muthalib, Abdul. (2008). “Melacak Akar
Rasialisme di Indonesia dalam Persfektif
Historis”. Forum Ilmu Sosial. Vol. 35, N0. 2.
Naim, Mochtar, dkk. (1987). Jurus Manajemen
Indonesia: Sistem Pengelolaan Restoran
Minang: Sebuah Prototipe Sistem Ekonomi
Pancasila. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Pasurdi, Supardi. (2002). “Menuju Masyarakat
Indonesia yang Multikultural”. Jurnal
Antropologi Indonesia.Vol. XXVI, No. 69.
Safwan, Mardanas. (1987). Sejarah Kota Padang.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Santoso, A. Budi. (2007). Masikah Indonesia.
Dalam Erniwati “Pariaman (saat) Tionghoa
Pariaman” Yogyakarta: PenerbitKanisius.
Suleman, Zulfikri. (2010). Demokrasi Untuk
Indonesia: Pemikiran Politik Bung Hatta.
Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Syaipfuddin, Ahmad Fedyani. (2006).
“Membumikan Multikulturalisme di
Indonesia” Jurnal Antropologi Sosial Budaya
ETNOVISI, Vol. II, No. 1.
Syamdani. (2008). PRRI: Pemberontakan atau
Bukan?. Yogyakarta: MedPress.
Waluya, Bagja. (2007). Sosiologi: Menyelami
Fenomena Sosial di Masyarakat. Bandung:
Setia Purna Inves.
Zein, Abdul Baqir. (2000). Etnis Cina dalam
Potret Pembauran di Indonesia Jakarta:
Prestasi Insan Indonesia.
Sumber Lain:
“Dibalik Pedasnya Kripik Balado Christine
Hakim, Juara Terbaik Kelompok Usaha
Menengah UKM Pangan Award 2011”. www.
sepotongkue.com, diakses 29 Desember
pukul 23.00 WIB
PadangKini.com, Minggu, 1 Maret 2009, 8.38
WIB.
Hanum, Farida. (Pendidikan Multikultural dalam
Pluralisme Bangsa, http://eprints.uny.ac.id,
diunduh pada 3-09-2015 pukul 10.30.
http://www.jpnn.com/m/news.php, diakses pada
Kamis, 14 Januari 2016 pukul 18.30 WIB
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Turast : Jurnal Penelitian dan Pengabdian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Turast: Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM), Gedung Rektorat Lantai I
Kampus III Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang - All rights reserved
Email: lp2m@uinib.ac.id