AKULTURASI ADAT DAN AGAMA ISLAM DI MINANGKABAU Tinjauan Antropologi Dakwah

Bukhari Bukhari

Abstract


Masyarakat Minangkabau terkenal dengan ketaatan mengamalkan adat dan agama. Hal ini tergambar dalam ungkapan yang populer “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” (adat bersendi agama, agama bersendi kitabullah). Adat merupakan budaya turun temurun yang diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Keberadaan dan pengamalan adat pada dasarnya dipengaruhi oleh pola pikir dan lingkungan yang mengitarinya.


Keywords


adat, minangkabau, islamisasi

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/amj-kpi.v0i0.658
Abstract views : 2499 times
PDF : 19264 times

References


Yenni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2000

Amir M.S. Tonggak Tuo, Budaya Minang, CV. Karya Indah, 1987

Rusli Amran, Sumatra Barat hingga Plangkat Panjang, Jakarta, Sinar Harapan. 1981

Zulfis; Dimensi Etika dalam Filsafat Adat Minangkabau ” Jurnal Kajian Islam, Vol.XI, No. 2, 2001

Slamet Mulyana, Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Jakarta; Bhratara, 1963

Taufik Abdulla, Sejarah dan Masyarakat-Lintsan Historis Islam di Indonesia, Jakarta; Pustaka Firdaus, 1987

Hamka dalam Ayahku, Jakarta: UMMINDA, 1982

Idrus Hakimi Dt.R.Penghulu, Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau, Bandung : Rosda Karya, 1978

M. Sanusi Latief ”Perkembangan Pemikiran Islam di Minangkabau” Panji Masyarakat, nomor 628, 1 Nopember 1989


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 AL MUNIR : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional