AKULTURASI ADAT DAN AGAMA ISLAM DI MINANGKABAU Tinjauan Antropologi Dakwah
Abstract
Masyarakat Minangkabau terkenal dengan ketaatan mengamalkan adat dan agama. Hal ini tergambar dalam ungkapan yang populer “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” (adat bersendi agama, agama bersendi kitabullah). Adat merupakan budaya turun temurun yang diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Keberadaan dan pengamalan adat pada dasarnya dipengaruhi oleh pola pikir dan lingkungan yang mengitarinya.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.15548/amj-kpi.v0i0.658
Abstract views : 2518 times
PDF : 19439 times
References
Yenni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2000
Amir M.S. Tonggak Tuo, Budaya Minang, CV. Karya Indah, 1987
Rusli Amran, Sumatra Barat hingga Plangkat Panjang, Jakarta, Sinar Harapan. 1981
Zulfis; Dimensi Etika dalam Filsafat Adat Minangkabau ” Jurnal Kajian Islam, Vol.XI, No. 2, 2001
Slamet Mulyana, Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Jakarta; Bhratara, 1963
Taufik Abdulla, Sejarah dan Masyarakat-Lintsan Historis Islam di Indonesia, Jakarta; Pustaka Firdaus, 1987
Hamka dalam Ayahku, Jakarta: UMMINDA, 1982
Idrus Hakimi Dt.R.Penghulu, Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau, Bandung : Rosda Karya, 1978
M. Sanusi Latief ”Perkembangan Pemikiran Islam di Minangkabau” Panji Masyarakat, nomor 628, 1 Nopember 1989
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 AL MUNIR : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam