Kontribusi Konsep Ibnu Miskawaih dan Hasan Albanna Terhadap Pendidikan Akhlak

Abstract

penelitian ini didasari oleh fenomena merosotnya akhlak yang terjadi pada masa sekarang ini seperti kasus kekerasan dalam rumah tangga, tindakan krimal yang semakin merajalela, kenakalan remaja, konflik antar desa, perilaku anarkis, maraknya geng motor yang meresahkan masyarakat. Pendidikan akhlak menjadi sangat penting dalam menumbuhkan perilaku yang baik. Dalam Islam permasalahan tentang pendidikan akhlak sudah dibahas oleh para tokoh terdahulu, seperti; Ibnu Miskawaih dan Hasan Albanna. Dalam hal ini penulis mengkaji kontribusi Konsep Ibnu Miskawaih dan Hasan Albanna terhadap pendidikan akhlak. Ibnu Miskawaih dan Hasan Albanna adalah dua tokoh yang banyak berbicara tentang akhlak, sangatlah bijak jika kita kembali mengkaji kontribusi pemikiran pendidikan akhlak menurut kedua tokoh tersebut. Jenis penetian ini adalah penelitian studi tokoh yang menggunakan pendekatan historis dan deskriptif-kualitatif. sumber dari penelitian ini adalah dari data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif analisis. Adapun hasil dari penelitian ini adalah adanya kontribusi konsep Ibnu Miskawaih terhadap pendidikan akhlak yang meliputi; defenisi akhlak, dasar-dasar pendidikan akhlak; al-Qur’an, Hadist, Ilmu jiwa (psikologi), tujuan pendidikan akhlak; untuk mencapai kebahagiaan melalui akhlak yang baik, metode pembentukan akhlak; metode alami, nasihat, pembiasaan dan hukuman. Materi pendidikan akhlak; pendidikan yang wajib bagi jiwa, tubuh, dan hubungan dengan sesama manusia. Sedangkan kontribusi konsep Hasan Albanna terhadap pendidikan akhlak meliputi; defenisi akhlak, dasar-dasar pendidikan akhlak; al-Qur’an dan hadist. Tujuan pendidikan akhlak; membentuk pribadi muslim, rumah tangga muslim, masyarakat muslim dan pemerintahan muslim. Metode pembentukan akhlak; nasihat, pembiasaan dan refleksi. Materi pendidikan akhlak; al-Qur’an, hadist, mempelajari sirah Nabawi dan sirah shalafus shalih, mengkaji pokok-pokok akidah dan cabang-cabang ilmu fiqh. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya kontribusi konsep Ibnu Miskawaih dan Hasan Albanna terhadap pendidikan akhlak di Indonesia.