Sejarah dan Nilai-Nilai yang Terdapat dalam Tradisi Bakatik Adat di Nagari Barung-Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan

Safri Mardison, Wahyuni Fitri

Abstract


Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejarah bakatik adat, proses pelaksanaan bakatik adat dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi bakatik adat.  Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari peberapa langkah yaitu: heuristik, kritik interpretasi histografi. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Batasan yang digunakan adalah batasan temporal, spasial dan tematik. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: Pertama, Sejarah tradisi bakatik adat dimulai tahun 1955 oleh ke empat suku yaitu suku Tanjuang oleh Dt. Rangkayo Mudo, suku Melayu oleh Dt. Manggih, suku Jambak oleh Dt. Patiah dan suku Caniago oleh Dt. Mandaro. Mereka berempat bersepakat di atas balai rumah nan gadang untuk membuat acara bakatik adat sebagai silaturahmi antara perantau dengan orang kampung; Kedua, proses bakatik adat dibagi kepada tiga tahap. Tahap pembukaan berupa penyambutan bagi kepala daerah (bupati beserta rombongan dan para perantau khususnya) dengan tarian pasambahan diikuti dengan kata sambutan oleh bupati, wali nagari, perantau dan ketua KAN. Tahap kedua isi (penyampaian bakatik adat oleh katik), tahap terakhir adalah penutup berisikan doa dan acara hiburan berupa kesenian daerah yang ada di Minangkabau. Panitia pelaksana bakatik adat ini adalah keempat suku (suku Melayu, suku Jambak, suku Tanjuang dan suku Caniago) secara bergiliran dan waktu pelaksanaannya setiap hari kedua atau hari ketiga dihari raya idul fitri; Ketiga, isi dari bakatik adat tentang penyampaian nasehat nasehat kepada anak kemenakan. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi bakatik adat adalah nilai akidah, nilai ibadah, akhlak dan nilai sosial.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/thje.v3i1.2945
Abstract views : 273 times
PDF : 428 times

References


Adisusilo, S.JR. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Amin, D. (2000). Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.

Annisa, A. (2010). Pelestarian Upacara Bakatik adat di Nagari Barung-Barung Balantai kabupaten Pesisir selatan. Skripsi.

Arifin, M. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ariyono, A.S. (1985). Kamus Antropologi. Jakarta: Akademika.

Asmaran. (1992). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Rajawali Press.

Baduri, M.K. (1989). Kamus Aliran dan Faham. Surabaya: Indah.

Daliman, A. (2015). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Diradjo, I.D.S. (2019). Tambo Alam Minangkabau, Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang. Bukittinggi: Kristal Multimedia.

Erawati. (1992). Pasambahan Batagak Penghulu. Fakultas Sastra. Padang: Universitas Andalas.

Geertz, Clifford. Tt. Abangan Santri Priyayi dan Masyarakat Jawa, terj. Aswad Makasin.

Isna, M. (2001). Diskursus Pendidikan Islam. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Kartasapura, G.K. (1992). Kamus Sosiologi dan Kependudukan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartawisastra, H.U. (1980). Strategi Klarifikasi Nilai. Jakarta: P3G Depdikbud.

Kartodirdjo, S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia.

Kaswardi, EM. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: PT Gramedia.

Koenejaraningrat. (1985). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Maarif, S. (2007). Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Moleong, L. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Munti’ah, A.dkk. (2009). Harmonisasi Agama dan Budaya di Indonesia I. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama.

Peursen, C.A.V. (1988). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus.

Purwadaminta, W.J.S. (1985). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Ramayulis. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Renier. (1997). Metode dan Manfaat Ilmu Sejarah. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset.

Robertson, R. (1988). Agama dalam Analisis dan Interprestasi Sosiologi. Jakarta: Rajawali.

Salim, P. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modem English Press.

Santoso, S.B. (1989). Tradisi Lisan sebagai Sumber Informasi Kebudayaan dalam Analisa Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud.

Sastrapratedja, M. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: PT. Grasindo.

Shamad, I.A. (2003). Ilmu Sejarah Perspektif Metodologi dan Acuan Penelitian. Jakarta: Hayfa Press.

Soekanto, P. (1993). Kamus Sosiologi. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.

Suryana, T.dkk. (1996). Pendidikan Agama Islam : untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Tiga Mutiara.

Syaltut, S.M. (2006). Fatwa-Fatwa Penting Syaikh Shaltut (Dalam hal Aqidah perkara Ghaib dan Bid’ah). Jakarta: Darpresus Sunnah Press.

Syam, M. N. (1986). Pendidikan Filasafat dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.

Sztompka, P. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup.

Thoha, M.C. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zed, M. (1999). Metodologi Sejarah. Padang: UNP.

_________. (1999). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Mestika Dharma.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Safri Mardison, Wahyuni Fitri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Social Science Education Departement
Faculty of Education and Teacher Training
Imam Bonjol State Islamic University
email: tarikhuna@uinib.ac.id

View My Stats

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.