Pembelajaran Sejarah Lokal: Enkulturasi Berpikir Kritis

Yoan Mareta, Robit Nurul Jamil

Abstract


Sejarah lokal memberikan sumbangsih besar terhadap sejarah nasional. Namun, bukan berarti sejarah lokal selalu menjurus kearah politik. Sejarah lokal juga dapat dimaknai sebagai pengalaman berharga dalam penanaman nilai dan karakter bagi peserta didik. Maka dari itu, dibutuhkan peran optimal dari guru sejarah untuk merancang sebuah pembelajaran sejarah lokal yang dapat menjalankan fungsi enkulturasi berpikir kritis. Konsep berpikir kritis diharapkan mampu mengarahkan peserta didik untuk berpikir solusional pada saat yang tepat. Penulisan ini menggunakan paradigma kualitatif dengan metode studi literatur. Hasil penelitian meliputi: 1) Deteksi nilai filosofis dalam sejarah lokal; 2) Berpikir kritis dalam kajian sejarah lokal; 3) Metode aktivasi dalam pembelajaran sejarah. Kesimpulan yang di dapat yakni: 1) Nilai-nilai sejarah (historical value) yang terdapat pada sejarah lokal sangatlah penting untuk dijadikan refleksi dan imajinasi masa depan dalam berkehidupan dan berbangsa; 2) Pembelajaran sejarah lokal dapat menjadi lebih menarik jika dikontekstualisasikan dengan lingkungan sekitar; 3) Guru dapat leluasa untuk menggunakan berbagai model pembelajaran berbasis nilai pada materi sejarah lokal.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15548/thje.v4i1.4591
Abstract views : 290 times
PDF : 535 times

References


Agus, A., & Saleh, M. J. (2009). Kreativiti Pengajaran dan Pembelajaran Sejarah. Transformasi Pengajaran Dan Pembelajaran Sejarah, 1–12.

Azmi, M. (2016). Nilai-nilai dalam Sejarah Lokal Kalimantan Selatan. Developing Education Based on Nationalism Values, 501–510.

Bacon, F. (1908). The Essays Of Francis Bacon. New York: Scribner’s Sons.

Bain, R. (2006). Rounding Up Unusual Suspects: Facing the Authority Hidden in The History Classroom. Teachers College Record, 108, 2080–2114. doi:10.1111/j.1467-9620.2006.00775.x.

Bandura, A. (1971). Social Learning Theory. New York: General Learning Press.

Bandura, A & Adams, N.E. (1977). Analysis of Self-Efficacy Theory of Behavioral Change. Cognitive Therapy and Research, 1(4): 287 -310.

Bandura, Albert. (1978). Social Learning Theory of Aggression. Journal of Communication, 12-29.

Chapman, A., Counsell, C., McConnell, T., & Woolley, M. (2007). Disciplined minds. Teaching History, 129, 2.

Danial dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI.

Fauzan, R. (2020). “Penulisan Sejarah Lokal Indonesia (Wacana Magis-Religio Hingga Pendekatan Multidimensional).” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fkip 3(1).

Hariyono, H. (2017). Sejarah Lokal: Mengenal Yang Dekat, Memperluas Wawasan. Sejarah Dan Budaya: Jurnal

Harrison, L. H. (2009). Local History As A Teaching Technique. Peabody Journal Of Education, January 2015, 37–41. Https://Doi.Org/10.1080/01619566709537476

Hartati, U. (2020). “Cagar Budaya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal.” Diakronika 20(2).

Hillebrand, H., & Setälä, H. (2017). Regressions Of Local On Regional Diversity Do Not Reflect The Importance Of Local Interactions Or Saturation Of Local Diversity. Oikos, 110(1), 195–198. Http://Www.Jstor.Org/ Stable/3548433

Kartodirjo, S. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusnoto, Y., & Fandri, M. (2017). “Pembelajaran Sejarah Lokal :” Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial 4(1).

Millward, R. (1973). Local History: Objective and Pursuit, by H. P. R. F Inberg And V. H. T. S Kipp Archaeological Journal, 130(1), 343–345. Https://Doi.Org/10.1080/00 665983.1973.11020434

Mujiyati, N., & Sumiyatun, S. (2016). Kontruksi Pembelajaran Sejarah melalui Problem Based Learning (PBL). Jurnal HISTORIA, 4(2), 2337–4713.

Naisbit, J. (2002). High Tech High Touch: Pencarian Makna Di Tengah Perkembangan Pesat Teknologi (D. R. Basuki (Ed.)). Bandung: Mizan.

Nichols, H. B. (1930). The Importance Of Local History In The Schools And Methods Of Teaching It. The Quarterly Journal Of The New York State Historical Association, 11(1), 53–62. Partington, G. (1980). The Idea Of An Historical Education. Nfer Publishing Company.

Parji, P. (2011). PENGEMBANGAN NILAI-NILAI INTEGRITAS DAN IDENTITAS NASIONAL DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN. AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA. https://doi.org/10.25273/ajsp.v1i2.706

Santosa, Y. B. P. (2017). Problematika Dalam Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Di Sekolah Menegah Atas Kota Depok. Jurnal Candrasangkala Pendidikan Sejarah, 3(1), 30. Https://Doi.Org/10.30870/Candrasangkala. V3i1.2885

Zakeria, S, H., Rafidah., & Affendi, M. (2016). Kesinambungan Warisan Budaya Masyarakat Melayu Pantai Timur dalam Cerita Rakyat untuk. International Journal of the Malay World and Civilisation (Iman), 4(1), 93–103.

Soares C.B., Hoga, L.A.K., Peduzzi, M., Sangaleti, C., Yonekura, T., & Silva, D. (2014). Integrative Review: Concepts and Methods Used in Nursing. Rev Esc Enferm USP , 48(2):329–339. Doi:10.1590/s0080-6234201400002000020

Subakti, Y. R. (2010). Paradigma Pembelajaran Sejarah Berbasis Konstruktivisme. Journal Seri Pengetahuan Dan Pengajaran Sejarah, 24(1), 38–70.

Sudarwani, M. M. (2015). Karakter Fisik Dan Non Fisik Gang Baru Pecinan Semarang. Neo Teknika, 1(1). Https://Doi.Org/10.37760/Neoteknika.V1i1.352

Sugiyono. (2013). “BAB III Metode Penelitian.” Universitas Stuttgart: 31.

Suharyanto, A. (2005). Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Pendidikan dan Proses Pembudayaan dalam Keluarga. Pendidikan Dan Proses Pembudayaan Dalam Keluarga.

Supardi, S. (2014). Pendidikan Multikultural Dalam Pembelajaran Sejarah Lokal. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi 2(1).

Supardi, S. (2006). Pendidikan Sejarah Lokal Dalam Konteks Multikulturalisme. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 10 (1), 117–138.Https://Doi.Org/10.21831/Cp.V0i1.395

Supriatna, N. (2008). Pembelajaran Sejarah Berorientasi Pada Masalah-Masalah Kontemporer. Universitas Pendidikan Indoensia.

Wahana, H. D. (2015). Pengaruh Nilai-Nilai Budaya Generasi Millennial Dan Budaya Sekolah Terhadap Ketahanan Individu (Studi di SMA Negeri 39, Cijantung, Jakarta). Jurnal Ketahanan Nasional.

Widja, I. G. (1991). “Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah.” Angkasa.

Wijayanti, Y. (2017). Peranan Penting Sejarah Lokal Dalam Kurikulum di Sekolah Menengah Atas.” Jurnal Artefak 4(1).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Yoan Mareta, Robit Nurul Jamil

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Social Science Education Departement
Faculty of Education and Teacher Training
Imam Bonjol State Islamic University
email: tarikhuna@uinib.ac.id

View My Stats

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.