PENDAMPINGAN SANTRI BROKEN HOME (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN AL-FATHANIYAH SERANG)

Jubaedah Jubaedah

Abstract


Broken home kerap dilabelkan kepada anak yang jadi korban perceraian orang tuanya, sementara itu sesungguhnya broken home bukan cuma anak yang berasal dari orang tua yang berpisah, namun pula anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Riset ini mempunyai tujuan buat mengenali serta menguasai pengalaman orang dikala anak muda yang jadi korban broken home dan membagikan cerminan menimpa gimana anak muda yang jadi korban broken home bisa bertahan serta menempuh kehidupan. Tata cara yang digunakan riset kualitatif. Tata cara pengumpulan informasi riset ini memakai wawancara semiterstruktur. Partisipan dalam riset ini diseleksi dengan metode purposive. Partisipan berjumlah dua orang, Partisipan ialah korban broken home. Penemuan dari riset, kedua partisipan bisa bertahan pada kondisi keluarga yang broken home sebab terdapatnya penerimaan diri yang positif. Kedua subjek mengaku kalau penerimaan diri yang timbul dipengaruhi oleh religiusitas. Kedua subjek sanggup membangun keahlian resiliensi ditunjukkan dengan bangkit kembali serta mempunyai harapan buat masa depan.

References


Lubis Namora Lumongga. (2013). Memahami Dsar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan Praktik. Prenada Media Group.

Melissa Ribka Santi. (2015). Pola Komunikasi Anak-Anak Delinkuen Pada Keluarga Broken Home Di Kelurahan Kerombasan Selatan Kecamatan Wanea Kota Manado. Jurnal Acta Diurna, 4(4).

Mohi, G. W. (2015). Positive outcomes of divorce: A multi-method study on the effects of parental divorce on children. The University of Central Florida Undergraduate Research Journal, 7(2). https://www.urj.ucf.edu/docs/mohi.pdf.

Mukhlis Aziz. (2015). Perilaku Sosial Anak Remaja Korban Broken Home Dalam Berbagai Perspektif (Suatu Penelitian di SMP 18 Kota Banda Aceh)”. Jurnal Al-Ijtimayyah,1(1).

Nasiri, M. (2016). Beda dampak perceraian bagi anak perempuan dan laki- laki. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160922121057-255- 160246/beda-dampak-perceraian-bagi-anak-perempuan-dan-laki-laki/.

Saikia, R. (2017). Broken family: Its causes and effects on the development of children. http://www.allresearchjournal.com/archives/?year=2017&vol=3&issue=2∂=G&Art icleId=3214.

Sarbini, W. & K. W. (2014). Kondisi psikologi anak dari keluarga yang bercerai (the conditions of child psychology toward family divorced). http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/58954/Wasil Sarbini.pdf?se quence=1.

Sugiyono. (2014). Memahami penelitian kualitatif. CV Alfabeta.


Full Text: PDF

DOI: 10.15548/atj.v8i2.3390

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.